PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK TAUGE DAN ZAT PENGATUR TUMBUH SINTETIK TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG TELAH MENGALAMI DETERIORASI

Article History

Submited : August 31, 2021
Published : June 30, 2021

Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman sektor perkebunan bernilai ekonomi tinggi, benih kakao termasuk benih rekalsitran dan mudah mengalami penurunan viabilitasnya, karenanya diperlukan langkah peningkatan viabilitas terutama pada benih yang telah mengalami kemunduran (deteriorasi) yang di akibatkan kondisi penyimpanan yang kurang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perlakuan lama perendaman dengan ekstrak tauge dan ZPT (GA3+NAA) untuk meningkatkan viabilitas benih yang telah mengalami kemunduran. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Screen House Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, pada bulan Februari sampai Juni 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Faktor  pertama  yaitu lama perendaman kontrol 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Faktor  ke dua yaitu ekstrak tauge  dan GA3 + NAA di ulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Data di analisis menggunakan (ANOVA) dan uji beda nyata jujur 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman 6 jam menunjukkan hasil terbaik pada persentase daya berkecambah yaitu 73,34%, potensi tumbuh maksimum 83,33%, pertambahan tinggi tanaman 128.10 cm, luas segitiga stamina 184,96 cm2 dan berat kering total 11,66 g. Lama perendaman 12 menunjukkan volume akar terbaik yaitu 2,00 ml sedangkan lama perendaman 18 jam menunjukkan kadar air benih terbaik yaitu 45,18%. Interaksi perlakuan menghasilkan kecepatan berkecambah 5,27 hari dan total pertambahan jumlah daun 48.80 helai.

Budiarti, T. 1999. Konservasi Vigor Benih Rekalsitran Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Penurunan Kadar Air dan Proses Invigorasinya. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Jyoti, C.P. 2013. Seed Deterioration. International Journal of Life Sciences Biotechnology and Pharma Research. 2(3):374-385.
Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Penerbit CV. Yasaguna. Jakarta.
Marlina,2018. “Pertumbuhan Media Tanam Granul Dari Tanah Liat Terhadap Pertumbuhan Sayuran Hidroponik Sistem Sumbu”. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol 4. No. 2. Hal 143-150.
Oben, Bintoro., dan Riniarti, Melya. 2014. Pengaruh Perendaman Benih pada Berbagai Suhu Awal Air terhadap Viabilitas Benih Kayu Afrika (Maesopsis eminii). Jurnal Sylva Lestari (2)1:101-108.
Rusmin, D. 2011. Pengaruh pemberian Ga3 pada berbagai konsentrasi dan lama imbibisi terhadap peningkatan viabilitas benih puwoceng. Jurnal Littri Vol : 17 No :3.
Sadjad, S 1993. Dari Benih Kepada Benih. Gramedia Widiasara Indonesia. Jakarta.
Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Subtropis. Buku. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan, Jakarta.
Soseno, S. 2000. Bertanam Aren. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sutopo, L. 2012. Teknologi Benih. Rajawali Press Jakarta.
L. 1988. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wattimena G.A. 2000. Zat pengatur tumbuh tanaman PAU bioteknologi. IPB. Bogor.
Rokhim, M., & Adelina, E. (2021). PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK TAUGE DAN ZAT PENGATUR TUMBUH SINTETIK TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG TELAH MENGALAMI DETERIORASI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 9(3), 741 - 751. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/969
Fulltext