PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP SERAPAN FOSFOR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascallonicum L). PADA ENTISOLS SIDERA
Article History
Submited : July 13, 2021
Published : April 30, 2021
Sulawesi Tengah masih memiliki lahan-lahan yang kurang produktif yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian. Misalnya di Lembah Palu, salah satu yang memiliki tingkat kesuburan tanah rendah adalah di Desa Sidera. Tanah di lokasi Sidera umumnya bertekstur pasir sehingga strukturnya lepas, porositas dan aerasi besar, permeabilitas cepat, kapasitas menahan airnya rendah Karena kadar lempung dan bahan organiknya rendah. Kapasitas Tukar Kation dan Kation Basa tanah ini rendah akibat kandungan bahan organik rendah. karena itu dibutuhkan penambahan bahan organik untuk dapat meningkatkan kandungan bahan organik Entisols.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi terhadap serapan fosfor tanaman bawang merah (Allium ascallonicum L.) pada entisols sidera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai bulan Maret 2020 di Green House Fakultas Pertanian dan untuk analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah. dengan lokasi pengambilan sampel tanah di Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 taraf perlakuan yaitu diulang sebanyak 4 kali sehingga di dapatkan 24 polybag percobaan 6 taraf perlakuan yaitu terdiri dari S0: Kontrol (Tanpa pupuk kandang sapi ): S1 pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 5 ton ha-1 : S2 pupuk kandang sapi dengan dosis 10 ton ha-1: S3 pupuk kandang sapi dengan dosis 15 ton ha-1: S4 pupuk kandang sapi dengan dosis 20 ton ha-1: S5 pupuk kandang sapi dengan dosis 25 ton ha-1: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi tertinggi pada S2 dengan dosis 10 ton ha-1 dapat meningkatkan C-organik sebesar 2,46%, P total sebesar 37,19 mg/100g, P-tersedia sebesar 48,59ppm, P jaringan tanaman sebesar 0.88% dan serapan fosfor tanaman bawang merah sebesar 0,016 kg/ha.
Atmojo, S. W. 2003. Peranan Bahan Organik terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Diucapkan di muka Sidang Senat Terbuka Universitas Sebelas Maret Surakarta pada Tanggal 4 januari 2003.
Bayer C, Martin-Neto LP, mielniezuk J, Pillon CN, Sangoi L.2001. Changes in Soil Organic Matter Fractions Under Subtropical No-Till Cropping Systems.Soil Sci. Soc. Am. J. 65:1473-1478.
Darmawijaya., M.I., 1990., Klasifikasi Tanah. Gadja Mada University Press.Yogyakarta. 441 h.
Dwijoseputra, D., 1992 Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Fikdalillah, Muh. Basir dan Imam Wahyudi, 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Serapan Fosfor Dan Hasil Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensis) Pada Entisols Sider. e-j. Agrotekbis 4 (5) : 491-499.
Gunadi, N 2009, ‘Kalium sulfat dan kalium klorida sebagai sumber pupuk kalium pada tanaman bawang merah’, J.Hort., vol. 19, no. 2, hlm. 174-85
Hardjowigeno, S, 2003. Ilmu Tanah. Akademik Prasindo Jakarta.
Hastuti (2003) Pengaruh Berbagai Jenis Bahan Amelioran Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum di Jawa Timur. 9Desem ber2013.
Hidayat, A & Rosliani, R 1996, ‘Penagruh pemupukan N, P, K pada pertumbuhan dan produksi bawang merah kultivar Sumenep;, J.Hort., vol. 5, no, 5, hlm.39-49.
Iqbal, A. 2008. Potensi Kompos Pupuk Kandang untuk produksi padi organik. JurnalAkta Agrosia, 1 (1) :13-18
Joy. B. 2000. Adsorpsi-Desorpsi P dan Serapan Fosfat, Hasil Kedelai serta Beberapa Sifat Kimia Tanah sebagai Pengaruh Amelioran dan pupuk Fosfat pada Tanah Typic Kanhapludults dan Typic Eutrudepits.Universitas Padjadjaran. Bandung. Disertai.
Leifeld, J. and J. Fuhrer. 2010 Organik farming and soil carbon sequestration: What do we really know about the benefits?. AMBIO. 39:585-599.
Maskar, Basrun, A. Lasenggo, dan M.Slamet.2011. Uji Multi Lokasi Bawang Merah Palu. Laporan Tahun 2001. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, Palu. 13 hlm.
Mengel, K, E.A Kirby, H Kosegarten and T. Apple,2001. Principles of Plant Nutrition.5th ed., Kluer Academic Publ., London.
Noor, Aidi. 2002. Pengaruh Dosis Fosfor Alam dan Kombinasi Bakteri Pelarut Fosfor (BPF) dengan Pupuk Kandang terhadap pH,Al-dd,Ptersedia,Serapan N, P, K, Nodulasi dan Hasil Kedelai pada Tanah Ultisols. Universitas Padjadran. Bandung. Disertasi.
Novizan.2003. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif . Agromedia Pustaka. Jakarta.
Pernata, A., 2005. Pupuk organik Cair. Aplikasi dan Manfaatnya Agromedia Pustaka, Jakarta.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1985. Status Hara P dan K pada Tanah Sawah di Sumatera Barat. Balitbang Departemen Pertanian RI
Sarief, S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian.Pustaka Buana Bandung.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah Angkasa Bandung.
Soil Survey Staff, 1998. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Kedua Bahasa Indonesia 1999.Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.Badan Penelitian Ed. John Wiley & Son. Inc. USA.
Sukarwati. S. 2011. Jerapan P pada Tanah Andisol yang Berkembang dari Tuff Vulkan Gunung Api Di Jawa Tengah Dengan pemberian Asam Humat Dan Asam Silikat. Media Limbang Sulteng.
Sutedjo M. M., 1995. Pupuk dan Pemupukan. Get Ke-5 Rineka Cipta. Jakarta.
Syekhfani. 2000. Arti Penting Bahan Organik Bagi Kesuburan Tanah. Konggres Idan Semiloka Nasional. MAPORINA. Batu, Malang. Hal. 18.
Thaha, A.R., Widjajanto, D. dan Wardah., 1996. Evaluasi Kesesuaian Lahan Kebun Percontohan Sibalaya untuk Penggunaan Lahan Berkelanjutan. Lembaga Penelitian Universitas Tadulako. Palu.
Winarso S, 2005. Kesuburan tanah dasar-dasar kesehatan dan kualitas tanah Yogyakarta: Gava Media
Young, A., 1980. Tropical Soil and Soil Survey. Cambrigde Universitas Press, London.
Yuwono, N.W. 2009. Membangun Kesuburan Tanah Dilahan Marginal Buletin Tanah dan Lingkungan 9 (2) ; 137-141.