PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN PGPR AKAR BAMBU TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT MOLER SERTA PRODUKSI PADA BAWANG WAKEGI (Allium x wakegi Araki)
Article History
Submited : July 13, 2021
Published : April 30, 2021
Bawang Wakegi (Allium wakegi x araki) merupakan salah satu komoditas unggulan spesifik Sulawesi Tengah. Penggunaan mikroorganisme sebagai agensi hayati berpotensi tinggi menekan pertumbuhan patogen diareal tanaman budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk pengendalian penyakit moler pada tanaman wakegi dengan menggunakan egensi hayati pupuk NPK dan Plant Growt Promothing Rhizobacteria (PGPR) akar bambu. Penelitian ini bertempat di Desa Oloboju, Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, Palu Sulawesi Tengah. Dimulai bulan November 2019 sampai Januari 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri atas 6 perlakuan dan 3 ulangan dengan demikian terdapat 18 unit percobaan. Parameter pengamatan adalah kerjadian penyakit moler, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan produksi,. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji anova perlakuan yang berpengaruh akan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan penggunaan pupuk NPK 100% berpengaruh nyata terhadap tinngi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Kejadian penyakit moler tertinggi terjadi pada perlakuan K0 (100% NPK), kombinasi NPK dan PGPR dapat menekan kejadian penyakit moler, perlakuan terbaik dalam menekan kejadian penyakit moler pada bawang wakegi adalah perlakuan K4 (NPK 20% dan PGPR 80%), produksi tertinggi pada perlakuan K1 (NPK 80% dan PGPR 20%) yaitu dengan berat segar 11,8 ton/ha dan berat kering 8,6 ton/ha.
Tani LEISA Bawang Merah di Dataran Rendah. J. Hort. 15(3): 199-207.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Edisi II. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. hlm.30.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. 2010. Hasil-Hasil Pengkajian Teknologi Pertanian Biromaru Sulawesi Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Biromaru. Sulawesi Tengah.
Glick, B. R. 1995. The enhancement of plant growth by free-living bacteria. Canadian Journal Microbiology 41: 109-117.
Gunadi, N. 2009. Kalium Sulfat dan Kalium Klorida Sebagia Sumber Pupuk Kalium pada Tanaman Bawang Merah J. Hort. Vol 19:174-185.
Hadiwiyono, Sudadi dan Claudia, S. S. 2014. Jamur Pelarut Fosfat Untuk Menekan Penyakit Moler (Fusarium oxsyporum f. sp.cepae) dan Menigkatkan Pertumbuhan Bawang Merah. Jurnal of soil sceince and Agroclimatology 11(2):130-138.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah: Akademika Pressindo. Bogor. hlm 66-70
Husen E, Saraswati R. 2011. Effect of IAAproducing bacteria on the growth of hot pepper. J Mikrobiol Indones 8: 22-26.
Iswati., R, 2012. Pengaruh Dosis Formula PGPR Asal Perakaran Bambu terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum syn). JATT 1 (1): 9-12
Kloeper,J.w and M. N. Schroth. 1978. Plant growth promoting rhizobacteria onn radiesshes.p.879-882.In Angrs (ED.). Proceedings of the Fourth International Conference on Plant Pathogenic bacteria.
Nur, S. dan Thohari, 2005. Tanggap Dosis Nitrogen dan Pemberian Berbagai Macam Bentuk Bolus terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Dinas Pertanian. Kabupaten Brebes.
Nyakpa, M. Y., A. M. Lubis., M. A. Pulung., Amrah, A. G., A. Munawar., G. B Hong, N. Hakim. 1998. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Rahni, N. M. 2012. Efek Fitohormon Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays). Artikel Dosen Agroteknologi Universitas Haluoleo.
Sutedjo, Mul Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Sinaga, S.F., Toga, S. dan Yaya, H. 2016. Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos Smapah Kota Dan Pupuk K. Jurnal Agroteknologi 4(3): 2181-2187.
Siwi, S. S. 2006. Peran Ilmu Biotaksonomi Serangga Dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Era Globalisasi. Berita Biologi.
Syarfianda. 2014. Pengaruh Pemberian Kompas Kirinyuh dan Pupu NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Skripsi.Universitas Syiah Kuala. Aceh. (Tersedia on-line dengan update di http://etd.unsyiah.ac.id). (Diakses 07 Agustus 2020).
Widodo. 2006. Peran mikroba bermanfaat dalam pengelolaan terpadu hama dan penyakit tanaman. Makalah disampaikan pada Apresiasi Penanggulangan OPT Tanaman