RESPON BERBAGAI KULTIVAR PADI GOGO LOKAL PADA KETEBALAN MEDIA YANG BERBEDA

Article History

Submited : July 1, 2021
Published : October 27, 2020

Kepadatan dan kekerasan tanah merupakan salah satu kendala bagi pertumbuhan akar tanaman dan hasil padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a) respon kultivar pada padi gogo pada setiap ketebalan media, b) kultivar yang mampu  menembus ketebalan media tanaman berbeda, dan c)  ketebalan media yang dapat digunakan untuk skrening kultivar tahan kekeringan. Dilakukan  di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, mulai Bulan Januari hingga Maret 2019. Menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama terdiri atas empat kultivar padi gogo lokal,yaitu  Dongan, Logi, Habo, dan Pae Boha Tao, sedangkan faktor kedua adalah ketebalan media campuran paraffin 60% dan vaselin 40% terdiri atas tiga level, yaitu 3 mm, 4 mm dan 5 mm. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa kultivar logi memberikan respon lebih baik dibanding kultivar yang lain. Ketebalan media 5 mm telah menyebabkan respon kultivar berkurang sehingga dapat digunakan untuk skrining kultivar tahan kering. Semakin tinggi ketebalan media yang digunakan semakin berkurang respon setiap kultivar

Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi padi lahan kering.

Ballo, M.,N.S.Ai,D. Pandiangan dan F.R. Mantiri. 2012. Respons morfologis beberapa varietas padi (Oryza sativaL.) terhadap Stres air pada Fase Perkecambahan. Jurnal Bioslogos, Vol. 2, Nomor 2, Halaman 88-95.

Bohn, M., J. Novais, R. Fonseca, R. Tuberosa dan T.E Grift. 2006. Genetic Evoluation of Root Complexity in Maize. Acta Argo Hungarica. 54(3):1-13.

Budiasih. 2009. Respon Tanaman Padi Gogo terhadap Cekaman Kekeringan. Ganec Swara Edisi Khusus. 3(3):22-27.

Dwijoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT. Gramedia. 232 hal.

Dwijoseputro, D. 1992. Pigmen Klorofil. Erlangga. Jakarta.

Efendi, R. 2009. Metode dan Karakter Seleksi Toleransi Genotipe Jagung terhadap Cekaman Kekeringan [Tesis]. FMIPA, Bogor.

Guritno, B. dan S.M. Sitompul. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hanson, A. D, E. Charles, E. H. Nelsen, and Everson. 1990. Evaluation of free praline accumulation as an index of drought resistance using two contrasing barley cultivars. Crop Science 17:720-726.

Kakanga, C.R.J. 2017. Respon Morfologi Tanaman Padi Lokal Sulawesi Utara terhadap Cekaman Banjir dan Kekeringan pada Fase Vegetatif. [Skripsi]. FMIPA. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Mansfield, T. A and C. J. Atkinson. 1990. Stomatal Behavior in Water Stress Plants P :241-264 Stress Response In Plants Adaptation and Acclimatin Mechanisms. Wiley-Liss. Inc. New York.

Mitra, J. 2001. Genetics and Genetic Improvement of Drought Resistance in Crop Plants. Current Science, 80(6):758-763.

Nio SA, Banyo Y (2011) Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains 11(2): 166-173

Nio SA, Tondais SM, Butarbutar R (2010) Evaluasi indikator toleransi cekaman kekeringan pada fase perkecambahan padi (Oryza sativa l.). Jurnal Biologi 14(1): 50 – 55

Noor, M. 1996. Padi Lahan Marjinal. Penebar Swadaya. Jakarta.

Palit, J.E. 2015. Karakter Morfologi Tajuk dan Akar pada Fase Vegetatif Padi Lokal Sulut Saat Kekeringan [Skripsi]. FMIPA. Universitas Sam Ratulangi. Manado

Palupi ER, Dedywiryanto Y (2008) Kajian karakter toleransi cekaman kekeringan pada empat genotipe bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Bul Agron 36(1): 24-32

Solichatun, Anggarwulan E, Mudyantini W (2005) Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan dan kandungan bahan aktif saponin tanaman ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Biofarmasi 3(2): 47-51

Suardi, D. 2001. Kajian Metode Skrining Padi Tahan Kekeringan. Buletin Agrobio. 3(2) : 67-73.

Suardi, D. dan S. Moeljopawiro. 1999. Daya tembus akar sebagai kriteria seleksi ketahanan kekeringan pada padi I. Pengaruh tingkat kekeringan dan ketebalan lapisan media campuran parafin dan vaselin terhadap daya tembus akar. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 18(1):29-34

Suprihatno B, Suardi D (2007) Kemampuan tembus akar galur-galur padi sawah generasi menengah. Apresiasi hasil penelitian padi. www.litbang.deptan.go.id/special/padi/bbpadi_2008_p2bn2_05.pdf.

Torey, P.C., Nio, S.A., Siahaan, P., Mambu, S.M. 2013. Karakter Morfologi Akar sebagai Indikator Kekurangan Air pada Padi Lokal Superwin. Jurnal Bios Logos 3(2):57-64.
Wayah, E., Sudiarso dan R. Soelistyono. 2014. Pengaruh pemberian air dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt L.). Jurnal Produksi Tanaman, 2(2) 94;102.

Yoshida, S., D.A. Forno, J.H. Cock, and K.A. Gomez. 1975. Laboratory manual for physiological studies of rice. IRRI, Los Banos, Philippines. 76 p.

Yu, L.X., J.D. Ray, J.C. O’Toole, and H.T. Nguyen. 1995. Use of wax petrolatum layers for screening rice root penetration. Crop Sci. 35:684-687.
Prasetyo, E. M., Samudin, S., & Adrianton, A. (2020). RESPON BERBAGAI KULTIVAR PADI GOGO LOKAL PADA KETEBALAN MEDIA YANG BERBEDA. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(5), 1151 -. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/865
Fulltext