POTENSI LAHAN KERING DESA WATUMAETA KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum .L)

Article History

Submited : June 30, 2021
Published : June 30, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Potensi Lahan Kering Di Desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso untuk Pengembangan tanaman Tebu. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel tanah tidak utuh yang diambil dari empat tipe penggunaan lahan berbeda yaitu Lahan kering berbukit (SPL 1), lahan kering agak datar (SPL 2), lahan kering campur tanaman sayuran bergunung 17-24% (SPL 3) dan lahan kering campur tanaman sayuran bergunung 25-40% (SPL 4).  Parameter sifat kimia tanah yang di analisis yaitu pH, C-Organik, N-Total, P-Tersedia, P-Total, KTK, K-Total. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Potensi Lahan Kering di Desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso memiliki kesesuaian untuk Pengembangan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum .L) Rakyat, akan tetapi memerlukan penambahan unsur hara baik melalui pupuk Organik maupun Anorganik untuk memperoleh hasil yang optimal.

Abu Zahrah, T. R. dan A. B. Talboub. 2008. Pengaruh sumber bahan organik terhadap sifat kimia tanah dan hasil stroberi dalam kondisi pertanian organik. Jurnal ilmu terapan kata. 5 (3): 383-388.

Adimihardja, A., L.I. Amin, F. Agus, dan Djaenudin. 2000. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Hlm 19.

Agus, F., R.L. Watung, H. Suganda, S.H. Tala’ohu, Wahyunto, S. Sutono, A. Setiyanto, H. Mayrowani, A.R. Nurmanaf, and K. Kundarto. 2003. Assessment of environmental multifunc-tions of paddy farming in Citarum River Basin, West Java, Indonesia. Hlm 1-28. Dalam U. Kurnia et al. (Eds.). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Bogor, 2 Oktober dan Jakarta, 25 Oktober 2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Tebu Indonesia. Sub Direktorat Statistik tanaman Perkebunan. Jakarta.

Barchia, M. F., 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Cetakan I, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 228 hal.

Bayer C, Martin-Neto LP, Mielniczuk J, Pillon CN, Sangoi L. 2001. Perubahan Fraksi Bahan Organik Tanah Di Bawah Sistem Tanam Tanpa Pengolahan Subtropis. Tanah Sci. Soc. Am. J. 65: 1473-1478.

Budi, 2014. Peningkatan Produktivitas Tanaman Tebu Melalui Model Integrase Kultur Teknik Optimal Berbasis Bibit Single Bud (Bud Chips) Di Profinsi Jawa Timur. Laporan Penelitian. Penelitian Ungulan Strategi Nasional. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik. Desember 2014. 64 Hal.

Daru, M. 2011. Kebijakan Pengembangan Industri Bibit Tebu Unggul Untuk Menunjang Program Swasembada Gula Nasional. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Vol. 13, No. 1, April 2011, Hal: 60-64. Jakarta.

Eom, K.C. and K.K. Kang. 2001. Assessment of environmental multifunction of rice paddy and upland farming in the Republic of Korea. Pp. 37-48. In International Seminar on Multi-Functio-nality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS, Tsukuba, Ibaraki, Japan (Preliminary Edition).

Foth, H.D., 1994. Fundamentals of soil sience. Terjemahan S. Adisoemarto. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Edisi VI Cetakan I. Erlangga. Jakarta. 374 hal.

Gana, A. K. 2008. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap produksi tebu. Afr. J. Jenderal Argic. 4 (1): 55-59.

Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah. Edisi Baru Cetakan VIII, Akademika Pressindo. Jakarta. 283 hal.
Irawan, E. Husen, Maswar, R.L. Watung, dan F. Agus. 2004. Persepsi dan Apresiasi Masyarakat terhadap Multifungsi Pertanian: Studi Kasus di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dalam Prosiding Seminar Multifungsi Pertanian dan Konservasi Sumberdaya Lahan. Bogor, 18 Desember 2003 dan 7 Januari 2004. Puslittanak, Badan Litbang Pertanian. Deptan.

Ismunadji, 1989. Kalium : Kebutuhan Dan Penggunaannya Dalam Pertanian Modern. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. 46 Hal.

Notohadinegoro, T. 2000. Diagnostik Fisik Kimia dan Hayati Kerusakan Lahan. Makalah pada Seminar Pengusutan Kriteria Kerusakan Tanah/Lahan, Asmendep I LH/Bapedal. 1-3 Juli 1999. Yogyakarta. Hlm. 54-61.

Suh, D.K. 2001. Social and economic valuation of the multifunctionality roles of paddy farming. Pp.151-168. In International Seminar on Multi-Functionality of Agriculture. 17-19 October 2001. JIRCAS, Tsukuba, Ibaraki, Japan (Preliminary Edition).

Sutanto, R. 2005. Dasar–dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius: Yogyakarta.

Warman, 2009. Sifat Kimia Tanah Di Bawah Tegakan Jati (Tectona Grandis L.f) Di Desa Telaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala. [skripsi]. Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako.

Yudono, P., A. Mass., C. Sumardiyono., T. Yuwino dan Masyhuri., 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Cetakan II, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 354 Hal.

Yoshida, K. 2001. An Economic Valuation of the Multifunctional Roles of Agriculture and Rural Areas in Japan. Technical Bulletin 154. August 2001. FFTC. Taiwan.
Irfandi, I., Thaha, A., & Amelia, R. (2021). POTENSI LAHAN KERING DESA WATUMAETA KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum .L). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 9(3), 539 - 547. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/844
Fulltext