ANALISIS KOMODITI BASIS SUBSEKTOR TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN MAMUJU

Article History

Submited : March 8, 2021
Published : August 28, 2020

Tanaman perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Mamuju. Keadaan ini menunjukan bahwa subsektor tanaman perkebunan masih memegang peranan yang penting dalam perekonomian wilayah Kabupaten Mamuju, khususnya sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Mamuju. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini dapat sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi pembangunan yang memudahkan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan wilayah Kabupaten Mamuju. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditi basis dan non basis subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Mamuju dan perubahan peranan komoditi subsektor tanaman perkebunan dimasa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ). Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa komoditi cengkeh, kelapa dalam, dan kakao merupakan komoditi basis sedangkan komoditi kelapa sawit, kopi, dan kemiri merupakan kommoditi non basis subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Mamuju. Berdasarkan analisis DLQ menunjukkan bahwa komoditi kepala sawit, kopi, dan kemiri mengalami perubahan peranan dari non basis menjadi basis dimasa yang akan datang. Sebaliknya pada komoditi kakao juga mengalami perubahan peranan dari basis menjadi non basis dimasa yang akan datang.

Arsyad, L. 2010. Pengantar Perencanaan dam Pembangunan Ekonomi Daerah. BPFE-UGM. Yogyakarta.

BPS. 2014-2018. Sulawesi Barat Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Provini Sulawesi Barat.

BPS. 2014-2018. Mamuju Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Mamuju.

Hidayat, R. 2013. Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Perkebunan Di Kabupaten Bengkawang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture, 2 (1) : 54-66

Kuncoro, M. 2010. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Erlangga. Jakarta.

Ratag, P.D. 2016. Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-SosioEkonom Unsrat, (2A) : 239-250

Sihombing, F.N. 2018. Identifikasi Pangan Unggulan Di Kota Medan : Location Quotient Dan Dynamic Location Quotient. Jurnal Pembangunan Perkotaan, 6 (2) : 91-94

Sirojuzilam, 2005. Regional Planning and development. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, 1 (1) : 54-66.

Sukirno. 2004. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Salemba Empat. Jakarta.

Suyatno. 2000. Analisa Economic Base Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Wonogiri. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1 (2) : 144-159

Widodo, T. 2006. Perencanaan Pembangunan. Aplikasi computer (Era Otonomi Daerah). UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Yantu, M.R., Sisfahyuni, Ludin dan Taufik. 2008. Komposisi Industri Subsektor-subsektor di Kelembagaan Sektor Pertanian Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland, 15 (4) : 316-322.
Idaman, F. K., & Sulmi, S. (2020). ANALISIS KOMODITI BASIS SUBSEKTOR TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN MAMUJU. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(4), 775 -. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/761
Fulltext