PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN JENIS PUPUK KANDANG
Article History
Submited : February 9, 2021
Published : February 4, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari kombinasi berbagai ukuran umbi dan jenis pupuk kandang, agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik pada sistem budidaya bawang putih. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, mulai bulan Januari sampai dengan April 2019. penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola Faktorial. Faktor pertama : 0,69 g umbi kecil, 1,18 g umbi sedang, 1,64 g umbi besar, sedangkan faktor kedua : 10 ton ha-1 = 2 kg petak-1 pupuk kandang ayam, 10 ton ha-1 = 2 kg petak-1 pupuk kandang kambing, 10 ton ha-1 = 2 kg petak-1 pupuk kandang sapi. Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 27 petak percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan ukuran umbi pada masa pertumbuhan yang lebih baik yaitu menggunakan ukuran umbi besar (1,64 g), pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan pada masa produksi Penggunaan ukuran umbi yang terbaik yaitu menggunakan ukuran umbi sedang (1,18 g), pada semua pengamatan hasil produksi tanaman tersebut. sedangkan pemberian perlakuan jenis pupuk kandang yang lebih baik yaitu menggunakan jenis pupuk kandang ayam 10 ton ha-1 = 2 kg petak-1, pada semua parameter pengamatan tanaman bawang putih. Perlakuan kombinasi berbagai ukuran umbi dan jenis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang signifikan Semua parameter pengamatan.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Indonesia.
Fallo.A. dan Lelang. M. A. 2016. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam Terhadap Pembentukan Umbi Siung Tunggal Bawang Putih Lokal (Allium sativum, L). J. Pertanian Konservasi Lahan Kering. Kefamenanu. TTU – NTT. Indonesia. 1 (3): 105-107.
Hapsoh, gusmawartati, Al I, Amri dan A, Diansyah. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Kriting ( Capsicum annuum L.) terhadap Aplikasi Pupuk Kompos dan Pupuk Anorganik di Polybag. J.Hort.Indonesia 8 (3) : 203 – 208.
Hernawan, U. E Dan Setyawan, A. D. 2003. Senyawa Organo sulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) Dan Aktivitas Biologinya. J. Biofarmasi. Universitas Surakarta. 1 (2): 65-76..
Pujiasmantoi B, Sunu P. Toeranto. danImron A. 2009. Pengaruh Macam Dan Dosis Pupuk OrganikTerhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.). J. Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. Jurusan Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Surakarta. 6 (2): 13- 16.
Rabiana, 2006, Pertumbuhan Bibit Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcuas L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Kambing, Skripsi : Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu.
Sarwadana. S. M. dan Gunadi. I. G. A. 2007. Potensi Pengembangan Bawang Putih (Allium sativum L.) Dataran Rendah Varietas Lokal Sanur. J. Agritrop. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar Bali. Indonesia. 26 (1) : 19 - 23.
Sufyati, Y. 2006. Pengaruh Ukuran Fisik Dan Jumlah Umbi Per Lubang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). J. Floratek, 2 (1): 43-54.
Supardi. 2011. Aplikasi Pupuk Cair Hasil Fermentasi Kotoran Padat Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Sebagai Pengembangan Materi Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Skripsi: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Supriati, Y Dan E. Herlinana. 2010. Bertanan 5 Jenis Sayuran Organik Dalam Pot. Penebar Swadaya. Depok 56 Hal.
Sunarjono, H. 2010. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya: Depok.
Sutanto R. 2002. Peranan Pertanian Organik Pemasyaratan Dan Pengembangannya. Kanisius.Yogyakarta.
Sutejo, M. 2002. Pupuk Dan Cara Pemupukan, Jakarta: Rinega Cipta.
Sutoyo.2011. Foto Periodisme dan Pembungaan Tanaman.Buana Sains. 11 (2): 137-144.
Sutono, S., W. Hartatik, and J. Purnomo. 2007. Penerapan Teknologi Pengolahan Air dan Hara Terpadu untuk Bawang Merah di Donggela. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.