PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)VARIETAS LEMBAH PALU TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KULIT BIJI KOPI

Article History

Submited : January 21, 2021
Published : June 30, 2020

Limbah kulit biji kopi dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia yang dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman. Berdasarkan  hasil analisis NPK limbah kulit kopi yang telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, diketahui bahwa kandungan nitrogen pada limbah kulit kopi sebanyak  0,47% (4.700 ppm) , fosfor sebanyak 0,06% (600 ppm), dan  kalium  sebanyak 0,52% (5.200 ppm). Sedangkan untuk C-Organik  13,38 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik limbah kulit biji kopi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah(Allium ascalonicum L.). Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan diulang tiga kali. Perlakuan yang akan dicobakan sebagai berikut : P0 = Tanpa limbah kulit biji kopi (Kontrol), P1 = Limbah kulit biji kopi dengan dosis 1,26 kg petak setara 5 ton ha-1, P2 = Limbah kulit biji kopi dengan dosis 2,52 kg petak setara 10 ton ha-1, P3 = Limbah kulit biji kopi dengan dosis 3,78 kg petak setara 15 ton ha-1, P4 = Limbah kulit biji kopi dengan dosis 5,04 kg petak setara 20 ton ha-1, P5 =Llimbah kulit biji kopi dengan dosis 6,3 kg petak setara 25 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan limbah kulit biji kopi berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah umbi per rumpun dan berat umbi per rumpun. Tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering total tanaman, dan berat segar umbi per hektar.

ngun, E., M. Nur, H.I., F.H. Silalahi, dan J. Ali, 2000. Pengkajian Teknologi Pemupukan Bawang Merah di Sumatra Utara. Prosiding SeminarNasional Teknologi Spesifik Lokasi menuju Desentralisasi Pembangunan Pertanian.13-14 Maret 2000. Medan. Hlm 338-342.

Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, H. Hanum., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan.USU Press. Medan.

Dirjen Perkebunan. 2006. Pemanfaatan Limbah Perkebunan. Dikutip dari. http://ditjenbun,deptan.go.id/perbenpro/images/stories/Pdf/pedomanlimbabuku-nop.pdf. Diakses pada tanggal 01 Februari 2012.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmi Kesuburan Tanah. Akademi Pressindo. Jakarta.
Indriani, Y, H., 1998. Pemilihan Tanaman dan Lahan Sesuai Kondisi Lingkungan dan Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta.

Limbongan, J. dan Maskar. 2003. Potensi Pengembangan dan Ketersediaan Teknologi Bawang Merah Palu di Sulawesi Tengah. J. Litbang Pertanian 22 (3): 103-108.

Lingga, P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.
Napitupulu, D. Dan L. Winarto. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah, Medan.

Rauf, A. W., Syamsuddin, T., Sri, R. S., 2000. Peranan Pupuk NPK pada Tanaman Padi. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Loka Pengkajian Teknologi Petanian Koya Barat. Irian Jaya.

Redaksi Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Maharani, S., Syakur, A., & Muhardi, M. (2020). PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)VARIETAS LEMBAH PALU TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KULIT BIJI KOPI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(3), 668 - 675. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/698
Fulltext