ANALISIS PENDAPATAN USAHA COKELAT PADA INDUSTRI BANUA COKELAT DI KOTA
Article History
Submited : January 21, 2021
Published : June 30, 2020
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tingkat pendapatan usaha cokelat pada IKM “Banua Cokelat” dikota Palu. Penelitian dilaksanakan di Industri rumah tangga olahan cokelat “Banua Cokelat” di Kota Palu. Pemilihan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri olahan cokelat pada “Banua Cokelat” adalah salah satu Usaha Cokelat yang mengolah cokelat secara unik dan mempunyai tingkat produksi cokelat yang sudah berkembang di Kota Palu. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan ialah Bulan Januari sampai dengan Bulan Februani 2019, Penentuan responden dilakukan dengan sengaja mengambil 3 orang yaitu 1 orang owner, 1 orang karyawan dari bagian produksi dan 1 orang karyawan dari bagian pemasaran. Hal ini didasarkan dengan pertimbangan pimpinan atau owner usaha, dan karyawan dapat memberikan informasi atau mengetahui proses pengolah cokelat dan data yang dibutuhkan. Analisis data yang digunakan adalah Analisis pendapatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penerimaan yang diperoleh Industri Banua Cokelat dalam kurun waktu dua bulan sebesar Rp 123.906.000 dengan total biaya sebesar Rp 89.793.254,510 sehingga pendapatan diperoleh Industri Banua Cokelat dalam memproduksi Cokelat Conventure dan Cokelat Compound sebesar Rp 34.112.745,490.
Badan Pusat Statistik. 2017. Luas areal dan produksi tanaman perkebunan rakyat. BPS Sulawesi Tengah. Palu
Banua Cokelat oleh-oleh khas Palu, 2019 https://www.banuacokelat.com/cokelat/6dim1j0-oleholeh-khas-palu-banua-cokelat [diakses pada 1 April 2019].
Christian A. D. S. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen. Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80. Jurnal EMBA
Erniwati Ni. N, 2016. Profitability Analysis of Processed Chocolate at Sa’adah AgencyHome Industry in Palu. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako, Palu. e-J. Agrotekbis 4 (1) :67-74.
Euromonitor International, 2017 http://www.euromonitor. com/ [diakses pada 1 January 2019].