BAKTERI PELARUT FOSFAT INDIGEN RIZOSFER KOPI (coffea sp.) DAN PAITAN (Tithonia diversifolia): KEMAMPUAN MELARUTKAN FOSFAT DALAM MEDIA PIKOVSKAYA CAIR
Article History
Submited : January 19, 2021
Published : June 30, 2020
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah koloni, morfologi, dan sifat bakteri pelarut fosfat pada rizosfer Kopi (Coffea sp.) dan Paitan (Tithonia diversifolia) serta untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan isolat bakteri dalam melarutkan fosfat. Pengambilan sampel tanah dilakukan menggunakan metode polar sampling. Pengisolasian bakteri pelarut fosfat dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah dengan metode cawan petri (plate count) menggunakan media pikovskaya padat. Hasil analisis cawan petri diperoleh 3 isolat indigen bakteri pelarut fosfat untuk rizosfer Kopi dan 5 isolat indigen bakteri pelarut fosfat untuk rizosfer Paitan. Masing-masing dari ke delapan isolat indigen tersebut diuji untuk mengetahui kemampuannya dalam melarutkan fosfat pada media pikovskaya cair. Hasil pengujian tersebut menujukkan bahwa Isolat bakteri pelarut fosfat pada rizosfer Kopi mampu melarutkan fosfat dengan kisaran 7,256 ppm sampai 8,034 ppm dan pada rizosfer Paitan berkisar antara 7,302 ppm sampai 9,451 ppm. Diantara isolat indigen, bakteri isolat PKS-05 sebagai isolat yang paling kuat dalam melarutkan fosfat yaitu 9,451 ppm. Diantara isolat indigen, bakteri isolat PKS-05 merupakan isolat yang paling kuat dalam melarutkan fosfat yaitu 9,451 ppm.
Fitri, L dan Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi 3(2): 20-25.
Friska, W., Khotimah, S dan Linda, R. 2015. Karakteristik Bakteri Pelarut Fosfat pada Tingkat Kematangan Ganbut di Kawasan Hutan Lindung Gunung Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Protobiont 4(1): 197-202.
George, T.S., Gregori, P.J., Wood, M., Read, J and Buresh, R.J. 2002. Phosphatase activity and organic acids in the rhizosphere of potential agroforestry species and maize. Soil Biol Biochem 34:1487-1494.
Hartono, A. 2000. Pengaruh Pupuk Fosfor, Bahan Organik, dan Kapur Terhadap Pertumbuhan Serapan P pada Tanah Masam Latosol Dramaga. Gakuryoku (6) 1: 73-78.
Ilham., Darmayasa, I.B.D., Nurjaya, I.G.M.O dan Kawuri, R. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat Potensial pada Tanah Konvensional dan Tanah Organik. Jurnal Simbiosis II (1): 173-183.
Maryanti, D. 2006. Isolasi dan Uji Kemampuan Bakteri Pelarut Fosfat dari Rhizosfir Tanaman Pangan dan Semak. [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas 84 halaman.
Narsian, V and Patel, H. 2000. Aspergillus aculeatus as a rock phosphate solubilizer. Soil Biol. Biochem. 32: 559-565.
Purwaningsih, S. 2012. Isolasi, Populasi, dan Karakteristik Bakteri Pelarut Fosfat pada Daerah Perakaran dan Tanah dari Bengkulu, Sumatra. Jurnal Tek. Ling 13(1): 1001-108.
Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Air Laut di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jatinangor.
Sarapatka, B. 2002. Phosphatase activity of Eutric cambisols (upland, Sweeden) in relation to soil properties and farming systems. Original paper published in Acta Agriculturae Bohemica, 33 (1): 18-24.
Simanungkalit, R. D. M., Suriadikarta, D.A., Sarawati, R., Setyorini, D., dan Hartatik, W. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
Wulandari, S. 2001. Efektifitas Bakteri Pelarut Fosfat Pseudomonas sp. Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Natur Indonesia 4(1): 21-25.
Zibilske, L.M., Smart, J.R., Bradford, J.M., and Martinez L.R. 2000. Phosphorus Dynamics and Biochemical Changes in Soil Managed with Conservation Tillage Integrated Farming and Natural Resources Research Unit.