UJI ANTAGONIS DUA SPESIES Trichoderma TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA Colletototrichum capsici PADA TANAMAN CABAI SECARA IN-VITRO

Article History

Submited : November 17, 2025
Published : December 1, 2025

Colletotrichum capsici merupakan jamur penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai yang dapat menurunkan hasil panen hingga 90%. Pengendalian kimiawi sering berdampak negatif terhadap lingkungan, sehingga diperlukan pengendalian hayati menggunakan jamur antagonis seperti Trichoderma. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan antagonis Trichoderma viride dan Trichoderma koningii dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum capsici, penyebab penyakit antraknosa pada cabai. Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan metode dual culture pada media PDA. Hasil pengamatan selama tujuh hari menunjukkan bahwa kedua spesies Trichoderma mampu menghambat pertumbuhan Colletotrichum capsici, dengan rata-rata daya hambat tertinggi Trichoderma viride sebesar 51,67% dan Trichoderma koningii sebesar 47,47%. Meskipun Trichoderma viride menunjukkan penghambatan yang lebih stabil dan konsisten, hasil uji-t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya (p-value 0,70 > 0,05). Kesimpulannya, kedua spesies Trichoderma memiliki potensi yang relatif sama sebagai agen hayati dalam mengendalikan Colletotricum capsici.

Alfons, L., Kalay, A. M. (2023). Efek Penggunaan Ekstrak Akar Bambu dan Metabolit Sekunder Trichoderma Harzianum Terhadap Hasil Tanaman dan Intensitas Penyakit Antraknosa Pada Cabai. (Ambon : Universitas Pattimura Press).
Coskuntuna, A., & Ozer, N. (2008). No Title Biological Control of Union Basal Root Disease Using Trichoderma harzianum and Induction of Antifungal Compounds in Onion Set Following Seed Treatment. J. Crop Protection. 27 (2) : 330–336.
Darnetty, D., Hermaleni, U., & Yunisman, Y. (2022). Potency of Indigenous Epiphytic Yeast to Control Colletotrichum capsici, the Cause of Anthracnose Disease in Red Chili: Potensi Khamir Epifit Indigenus untuk Mengendalikan Colletotrichum capsici, Penyebab Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai Merah. J. Proteksi Tanaman. 6 (2) : 55-65.
Diasi, A. R. (2024). Isolat Jamur Trichoderma sp. Asal Tanah Palangkaraya Sebagai Agens Pengendali Hayati Jamur Patogen Terbawa Benih Kedelai (Glycine max L.). Surabaya: UPN Veteran Jawa Timur Press.
Duriat, A. S., Gunaeni, N., & Wulandari, A. W. (2007). Penyakit Penting pada Tanaman Cabai dan Pengendaliannya. Lembang, Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Falahiyah, M. T., Bahri, S., Marnita, Y., & Dalimunthe, C. I. (2023). Uji Efektifitas Beberapa Isolat Trichoderma sp. Terhadap Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus). J. Agroqua: Media Informasi Agronomi Dan Budidaya Perairan. 21 (2) : 204–216.
Kumar, P., Dubey, R. C., & Maheshwari, D. K. (2015). Evaluation of Trichoderma species for biological control of Colletotrichum capsici Causing Anthracnose in Chilli. J. of Microbiology Research. 9 (14) : 1032–1039.
Laras, W. B. (2021). Pengaruh Aplikasi Pstisida Nabati Ekstrak Rimpang Kunyit, Jahe dan Daun Sirih Terhadap mortalitas kutu Daun Aphis sp. Pada Tanaman Cabai merah (Capsicum annuum L.).( Lampung : Universitas Lampung Press).
Molebila, D. Y., Rosmana, A., & Tresnaputra, U. S. (2020). Trichoderma Asal Akar Kopi dari Alor: Karakterisasi Morfologi dan Keefektifannya Menghambat Colletotrichum Penyebab Penyakit Antraknosa secara in Vitro. J. Fitopatologi Indonesia. 16 (2) : 61–68.
Musrianti, M. (2021). Efektifitas Trichoderma harzianum Dalam Menghambat Pertumbuhan Colletotrichum acutatum, Colletotrichum capsici, Colletotrichum gloesperioides. Secara In Vitro. Universitas Hasanuddin Press.
Nurhasanah, N., & Hamzah, A. H. P. (2022). Evaluasi Kegiatan Budidaya Tanaman Cabai Dipekarangan Menggunakan Pupuk Cair Ekstrak Bawang Merah di Desa Iwul Kabupaten Bogor. J. Tunas. 3 (2) : 220–227.
Rahman, M. A., Begum, M. F., Alam, M. S., & Alam, M. J. (2014). Antagonistic activity of Trichoderma spp. against Colletotrichum capsici causing anthracnose of chili (Capsicum annuum L.). J. The Agriculturists. 12 (1) : 100–107.
Rahman, M. A., Meah, M. B., & Rahman, M. (2018). Efficacy of Trichoderma against Colletotrichum capsici. The Pharma Innovation. J. 7 (5) : 259–262.
Rachmah, M. (2015). Epidemiologi Beberapa Penyakit Penting pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) di Desa Ciputri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Universitas Syarif Hidayatullah.
Sanothan, A., Montong, V. B., & Lengkong, M. (2023). Uji Antagonis Jamur Trichoderma sp. Terhadap Penyakit Antraknosa Colletotrichum sp. pada Tanaman Cabai Keriting Capsicum annuum L. di Laboratorium. J. ENFIT: Entomologi Dan Fitopatologi, 3 (1) : 15–23.
Sari, A., Prasetyawati, E., & Wiyatiningsih, S. (2022). Potensi Trichoderma spp . Sebagai Antagonis Penyakit Layu BakterI ( Ralstonia solanacearum ) Secara In Vitro The Potential Of Trichoderma spp As Antagonist Of Bacterial Wilt Disease ( Ralstonia solanacearum ) In Vitro. J. Agrohita, 7 (3) : 524–532.
Sriwati, R. (2017). Trichoderma: Si Agen Antagonis. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
Verma, M., Brar, S. K., Tyagi, R. D., Surampalli, R. nY, & Valero, J. R. (2007). Antagonistic fungi, Trichoderma spp.: panoply of biological control. J. Biochemical Engineering. 37 (1) : 1–20.
Wakhidah, N., Kasrina, K., & Bustamam, H. (2021). Keanekaragaman Jamur Patogen pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Dataran Rendah. J. Konservasi Hayati, 17(2) : 63–68.
Rohfita, R., Lakani, I., & Jusriadi, J. (2025). UJI ANTAGONIS DUA SPESIES Trichoderma TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA Colletototrichum capsici PADA TANAMAN CABAI SECARA IN-VITRO. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 13(5). https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v13i5.2771
Fulltext