ANALISA TOPOGRAFI DAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS TAPPARAN KABUPATEN TANA TORAJA
Article History
Submited : June 16, 2025
Published : July 10, 2025
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara topografis dibatasi oleh punggung–punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan kemudian menyalurkannya kelaut melalui sungai utama, DAS mempunyai karakteristik yang spesifik serta berkaitan erat dengan unsur utamanya seperti jenis tanah, tata guna lahan, topografi, kemiringan lereng dan panjang lereng. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan wilayah ini berada di daerah ketinggian dan merupakan daerah yang kondisi topografinya paling tinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, daerah ini tidak memiliki wilayah laut sebagaimana tipikal sebuah daerah ketinggian. Secara umum kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja relatif bergelombang dan berbukit, sedangkan topografi datar relatif sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi topografi daerah Sub-Sub DAS Tapparan, serta untuk menghasilkan peta topografi daerah tersebut. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber referensi penelitian mengenai topografi Sub-Sub DAS Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini dilakukan di Desa Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat 119°48'0"BT - 119°48'40"BT dan 3°2'40"LS - 3°3'20"LS. Adapun waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober 2024 sampai bulan November. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu GPS, alat tulis, Citra Demnas, Software Arcgis, dan SAS Planet. Adapun bahan yang digunakan adalah peta dasar topografi, peta penggunaan lahan (tutupan lahan), dan peta DAS. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung dilapangan dengan menggunakan tahap pengumpulan data secara observasi dengan meninjau langsung kondisi fisik yang dimiliki wilayah tersebut dan mencatat informasi sebagaimana yang dilihat selama penelitian penentuan titik koordinat pada setiap titik pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi topografi diwilayah DAS Tapparan didominasi oleh kemiringan lereng 0-8% (datar) dengan luas 256 ha (29%) dari total luas DAS, kemiringan 8-15% (landai) dengan luas 247 ha (28%), kemiringan 15-25% (agak curam) dengan luas 223 ha (25%),`kemiringan 25-45% (curam) dengan luas 152 ha (17%), dan kemiringan >45% (sangat curam) dengan luas 5 ha (1%). Aliran sungai DAS Tapparan merupakan aliran sub dendritik dengan polah yang menyerupai pohon rindang, dengan tahapan geomorfik muda hingga dewasa. Penggunaan lahan/tutupan lahan di DAS Tapparan didominasi oleh hutan dengan luas 383 ha (43%) dari total luas DAS, kemudian sawah dengan luas 348 ha (40%), semak belukar dengan luas 80 ha (9%), ladang dengan luas 52 ha (6%), dan pemukiman dengan luas 20 ha (2%).
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB. Bogor. Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.
Aryani, N., Ariyanti, D. O., dan Ramadhan, M. 2020. Pengaturan Ideal Tentang Pengelolaan Derah Aliran Sungai di Indonesia (Studi di Sungai Serang Kabupaten Kulon Progo). J. Hukum Ius Quia Iustum. 27 (3) : 592-614.
Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Basuki, Y. R. 2020. Dasar Survei dan Pemetaan. Azhar Publisher.
Hurt, G. C., Chini, L., Sahajpal, R., Frolking, S., Bodirsky, B. L., Calvin, K., dan Zhang, X. 2020. Harmonization Of Global Land- Use Change and Management For The Period 850-2100 (LUH2) For CMIP6. Geoscientific Model Development Discussions, 1-65.
Irmayanti. 2018. Perubahan Tataguna Lahan Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular. Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara.
Kusumo, P., dan Nursari, E. 2016. Zona Tingkat Kerawanan Banjir Dengan Sistem Informasi Geografis Pada DAS Cidurian Kabupaten Banten, Serang, Banten. STRING ( Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Tegnologi), 1(1).
Laka, B. M., Sideng, U., dan Amal, A. 2017. Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Sirimau Kota Ambon. J. Geocelebes. 1(2) : 200-207.
Lestari, S. C., dan Arsad, M. 2018. Studi Penggunaan Lahan Berbasis Data Citra Satelit Dengan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG). J. Sains Dan Pendidikan Fisika (JSPF). 14(1) : 81-88.
Mardiana, U., dan Febriwan, N. 2006. Karakteristik Endapan Gunung Gede Kaitannya Dengan Keterdapatan Air Tanah Untuk Keperluar Masyarakat Daerah Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Bull. Sci. Contrib, 7, 127-144.
Rostianingsih, S., Handoyo, I., dan Gunadi, K. 2004. Pemodelan Peta Topografi ke Objek Tiga Dimensi. J. Informatika. 5 (1) : 14-21.
Saputra, R. T., Utami, S. R., dan Agustina, C. 2022. Hubungan Kemiringan Lereng dan Persentase Batuan Permukaan Terhadap Longsor Berdasarkan Hasil Simulasi. J. Tanah dan Sumberdaya Lahan. 9 (2) : 339-36.
Suprayogi, S., Purnama, L. S., dan Darmanto, D. 2024. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM PRESS.
Triwanto, J. 2024. Konservasi Lahan Hutan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UMM Press.
Van Zuidam, R. A. 1985. Aerial Photo Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphic Mapping. Internation institute for aerospace survey and earth science (ITC).
Zerlinda, D. R., dan Aditama, M. R. 2021. Interpretasi Geologi Daerah Cidora dan Sekitarnya, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. J. Pendidikan dan Teknologi Indonesia (IPTI). 1 (2) : 59-73