EFEKTIVITAS CENDAWAN Gliocladium sp. TERHADAP Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.)
Article History
Submited : May 8, 2025
Published : June 4, 2025
Cabai merah termasuk tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun kendala yang sering ditemui pada saat melakukan budidaya cabai merah yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici. Salah satu jenis cendwan yang berperan sebagai agen antagonis yang dapat menekan petumbuhan cendawan patogen ialah Gliocladium sp. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis Gliocladium sp. yang efektif dalam menekan keparahan dan intensitas serangan penyakit antraknosa pada buah cabai merah besar (Capsicum annum L). Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan di Rumah Kasa, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu yang berlangsung pada bulan Februari sampai Oktober 2024. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan yang diamati melalui pemberian dosis 10 ml/polybag, 20 ml/polybag, 30 ml/polybag, 40 ml/polybag, dan 50 ml/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan dengan berbagai dosis Gliocladium sp. berbeda nyata dengan kontrol dimana perlakuan yang efektif dan efisien dalam menekan keparahan penyakit antraknosa diperoleh pada perlakuan P4 yaitu dosis 40 ml/polybag. Sedangkan pengamatan intensitas serangan penyakit menunjukkan bahwa pada pengamatan 104 HST, pemberian perlakuan berupa Gliocladium sp. berbeda nyata dengan tanaman kontrol. Dimana perlakuan P4 yaitu pemberian Gliocladium sp. dengan dosis 40 ml/polybag merupakan perlakuan yang paling efektif dan efisien dalam menakan intensitas serangan penyakit antraknosa pada cabai merah.
Agustina, I., Pinem, M.I., Zahara, F., 2013. Uji Efektivitas Cendawan Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Lanas (Phytohthora nicotianae) pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tabaccum L.). J. Agroteknologi Universitas Sumatera Utara. 1(4): 10–22.
Ainy, E.Q., Ratnayani, R., Susilawati, L., 2015. Uji Aktivitas Antagonis Trichoderma Harzianum 11035 terhadap Colletotrichum Capsici Tckr2 dan Colletotrichum Acutatum Tck1 Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai. In Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS. 12(1): 892–897.
Ali, M., Puspita, F., Siburian, M.M., 2013. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Penyakit Antraknosa yang Disebabkan oleh Cendawan Colletotrichum capsici pada Buah Cabai Merah Pascapanen. J. Sagu. 11(2): 1–16.
Ali, M., Venita, Y., Rahman, 2012. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss.) untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa yang Disebabkan Cendawan Colletotrichum Capsisi pada Buah Cabai Merah Pasca Panen. J. Sagu. 11(1): 1–14.
Anggrahini, S., 2015. Keamanan Pangan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Bahar, Y.H., Andayani, A., Agustini, 2009. Standar Operasional Prosedur Budidaya Cabai Rawit. Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka.
Berlian, I., Setyawan, B., Hadi, Hananto, 2013. Mekanisme Antagonisme Trichoderma spp. terhadap Beberapa Patogen Tular Tanah. J. Warta Perkaretan, 32(2): 74–82.
Hastuti, U.S., 2017. Antagonisme antara Kapang Antagonis dan Kapang Pratogen. Malang: UMMPress.
Herlina, L., 2013. Uji Potensi Gliocladium sp. terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education. 5(2): 88–93.
Marsuni, Y., 2020. Pencegahan Penyakit Antraknosa pada Cabai Besar (Lokal: Lombok Ganal) dengan Perlakuan Bibit Kombinasi Fungisida Nabati. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. 5(2): 113–116.
Muliani, Y., Srimurni, R.R., 2022. Agensia Pengendali Hayati. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher).
Nurjasmi, R., Suryani, 2020. Uji Antagonis Actinomycetes terhadap Patogen Colletotrichum capsici Penyebab Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai Rawit. J. Ilmiah Respati. 11(1): 1–12.
Risthayeni, P., Hasanuddin, Zahara, F., 2018. Uji Efektifitas Cendawan Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Pokahbung (Fusarium moniliforme) pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum). J. Online Agroekoteknologi. 6(2): 339–344.
Rizal, S., 2017. Uji Antagonis Gliocladium sp dalam Menghambat Pertumbuhan cendawan Penyebab Penyakit Busuk Antraknosa (Collethotrichum capsici). Sainmatika: J. Ilmiah Matimatika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 14(2): 100–106.
Salim, M.A., 2012. Pengaruh Antraknosa (Colletotrichum capsici dan Colletotrichum acutatum ) terhadap Respons Ketahanan Delapan Belas Genotipe Buah Cabai Merah (Capsicum annum L.). J. Istek, 6(1-2): 182–187.
Sevirasari, N., Adileksana, C., Pratama, A.B., 2023. Praktek Pertanian Terbaik Budidaya Cabai. DKI Jakarta: Yayasan Edufarmers International.
Soesanto, L., 2019. Kompendium Penyakit-Penyakit Cabai. Yogyakarta: Lily Publisher,.
Soesanto, L., 2015. Kompendium Penyakit-Penyakit Tanaman Kedelai. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumarni, N., Muharam, A., 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran,.
Trisnawati, E., Panggeso, J., Asrul, 2019. Pengaruh Aplikasi Trichoderma sp. terhadap Layu Bakteri Ralstonia solanacearum pada Tanaman Pisang. Agrotekbis: J. Ilmu Pertanian (e-Journal). 7(2): 210–215.
Yusuf, W.A., Susilawati, H.L., Wihardjaka, A., Harsanti, E.S., Adriany, T.A., Dewi, T., Pramono, A., Kurnia, A., Sukarjo, Y, I.F., Viandari, N.A., Yulianingsih, E., Zulaehah, I., Sarah, Apriyani, S., H, C.O., M, R.F., Hidayah, A., Zu’amah, H., Santoso, A.A., Nurhasan, Noor, M., Utami, S.N.H., Prasetya, A., Purwanto, B.H., Mujiyo, Maro’ah, S., Dewi, W.S., Herawati, A., Herdiansyah, G., Sumani, Rahayu, Husaini, M., 2023. Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Pertanian Karakteristik dan Penanggulangannya. Yogyakarta: UGM Press.