Eksplorasi Bakteri Pelarut Fosfat Pada Berbagai Tanaman Industri Dan Hortikultura Di Dataran Tinggi Napu

Article History

Submited : June 25, 2020
Published : June 25, 2020

Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi kadar bahan organik, populasi bakteri tanah pada tipe penggunaan lahan yang di lembah Napu Kecamatan Lore utara Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan cara purposive pada pengambilan sampel tanah untuk mengetahui jumlah populasi bakteri dengan analisis sifat kimia tanah yaitu pH Tanah, C-Organik, P-Total, dan P-Tersedia . Penentuan pengambilan titik sampel ditentukan dengan titk pengambilan sampel tanah pada setiap jenis tanaman, dengan jarak 0-15 cm dan pengambilan tanah 0-20 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa populasi bakteripada lahantanaman industri dan hortikultura di Lembah Napu Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso,tanaman sawi9x104, wortel 10x104, lada 12x104, kakao 8x104, kopi 17x104, dan kol 24x104. setelah dilakukan analisis sifat kimia tanahmakajumlah populasi bakteripada tanaman industri dan hortikultura yang cukup tinggi terdapat pada nilai kadar air tanah, P-Total, dan P-Tersedia, sedangkan jumlah bakteri pelarut fosfat yang rendah ditemukan pada sampel tanah yang nilai C-Organik nya rendah.

Hardjowigeno. 2015 dan Saraswati, D. 2007. Kesuburan Tanah Masyarakat Badui karena Mikroba V-A terjaga. Penerbit Niaga Swadaya. Bandun

Hermawan. 2015. Pengembangan Performance Assessment untuk Menilai Kegiatan Pembelajaran Fisika Siswa SMA Kelas XI Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD. Yogyakarta: UNY.

Muzakkir, 2011 “Keanekaragaman Bakteri Pelarut Fosfat Pada Rizosfer Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)”. Jurnal Litri..(2011) Vol. 17 No. 1 32-40.

Radyanprasetyo, 2012. Optimalisasi Daya Tumbuh Tanaman terhadap Daya Dukung Perkembangbiakan Mikroba. Institut Teknologi Surabaya.

Putri,2011,“Hubungan Antara Cendawan Mikroba Dan Sifat Kimia Tanah Di Lahan Kritis Tanjung Alai, Sumatera Barat” Jurnal Solum. (2011) 8 (2) 53-57 Yang Diinduksi Bakteri Salmonella thypimurium. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 3. No.3 Hal 1083-1094.

Sucu, 2008. Ilmu Tanah. Mikroba Sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

Tarmedi, E, 2006, Keanekaragaman cendawan mikroba bakteri pelarut fosfat di hutan sub pegunungan Kamojang Jawa Barat, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Duniway. 1988. Pemanfaatan Mikrobia Pelarut Fosfat dan Untuk perbaikan Fosfor Tersedia, Serapan Fosfor Tanah (Ultisol) dan Hasil Jagung (Pada Ultisol), Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 6(1): 8-13.

Isroi. 2002. Bioteknologi Mikroba untuk Pertanian Organik.http://www.kompas.com. Diakses tanggal 14-10-2009.
Suparnorampius, S., Pata’dungan, Y. S., & Rois, R. (2020). Eksplorasi Bakteri Pelarut Fosfat Pada Berbagai Tanaman Industri Dan Hortikultura Di Dataran Tinggi Napu. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(1), 25- 31. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/212
Fulltext