ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
Article History
Submited : July 28, 2023
Published : August 21, 2023
Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian, menempati urutan kedua setelah tanaman pangan dalam struktur pembentukan PDB sektor pertanian. Subsektor hortikultura memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat terhadap pembentukan PDB terutama produksi sayuran. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Responden penelitian ini adalah petani bawang merah yang berada di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Jumlah sampel 38 dari jumlah populasi sebesar 62. Rata-rata luas lahan yang dimiliki yaitu sebesar 0,4 Ha. Rata- rata penerimaan usahatani bawang merah sebesar Rp. 16.800.000 dari rata-rata produksi bawang merah sebesar 420 Kg dengan harga Rp. 40.000/Kg. Rata-rata total biaya yang dikeluarlan sebesar Rp.9.492.553., dengan rata-rata pendapatan usahatani bawang merah sebesar Rp.7.307.447., Sedangkan rata-rata nilai ratio usahatani bawang merah sebesar 1,76 atau lebih besar dari 1 yang berarti bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan oleh petani bawang merah dapat menghasilkan pendapatan sebesar 1.76 rupiah.
Anshar, M., Tohari, Sunaminto, B. H., & Sulistyaningsih, E. (2011). Pengaruh Lengas Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Lokal Bawang Merah pada Ketinggian Tempat Berbeda. J. Agroland, 18(1), 8–14.
Dewi.N.A. (2009). Analisis Karakteristik dan Tingkat Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah di Sulawesi Tengah. J.Agroland. 16 (1), Hal. 53-59.
Dian Susanti, Dkk. 2016. Pengaruh Umur Petani, Tingkat Pendidikan dan Luas Lahan Terhadap Hasil Produksi Tanaman Sembung. Jurnal Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Volume 9 No.2 Halaman 75-82.
Eva arian dan Amzul rifin. 2017. Analisis Usahatani Kakao pada Dua Pola Tanam Polikultur. Jurnal Forum Agribisnis, Volume 7 No.2 Halaman 169-186.
Ikaditya ,L. 2016. Hubungan Karateristik Umur dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pengetahuan Tentang Tanaman Obat (TOGA). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 No.1 Halaman 171-176.
Kasmir, Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Ke Empat. Prenada Media Group. Jakarta.
Lipsey, G.R., Peter O.S. dan Douglas D.P., 1990. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Nani Sumarni dan Achmad Hidayat. (2005). Budidaya Bawang Merah. 31.
Nurhapsa., Kartini., & Arham. 2015. Analisisi Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jurnal Galung Tropika, 4 (3) halaman 137-143.
Rahmadona.L., Fariyanti.A., & Burhanudin. 2015. Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Majalengka. Jurnal AGRISE Volume XV No.2 Halaman 72-54.
Supardi, S, 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi. Surakarta : UNS.
Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Edisi Revisi. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. Agribisnis, Teori dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Gajah Grafindo Persada.
Sunarjono, H. H. 2004. Bertanam Tiga Puluh Jenis Sayur. Penebar Swadaya.Jakarta.
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suwandi dan A. Azirin. 1995. Pola Usahatani Berbasis Sayuran dengan Berwawasan Lingkungan Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Prosiding Ilmiah Nasional Komoditas sayuran Balistra, Lembang.
Yayat Rahmat Hidayat. 2015. Analisisi Analisis Potensi Usahatani bawang merah di Lahan Pesisir Laut Pantai Utara (Studi Kasus di Kabupaten Indramayu. Jurnal Paradigma Agribisnis, 1 (1). Hal 37-50.