Pengaruh Jenis Rimpang Dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Article History

Submited : June 20, 2020
Published : June 30, 2016

Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia dan termasuk salah satu jenis tanaman rimpang yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Komponen utama kandungan zat yang terdapat dalam rimpang temulawak adalah zat kuning yang disebut “kurkumin”, dan juga protein, pati, serta zat-zat minyak atsiri. Minyak atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrhizol, turmerol, dan sineal. Salah satu komponen teknik budidaya yang baik untuk meningkatkan produksi tanaman obat baik jumlah maupun mutunya  yaitu dengan menggunakan bibit yang bermutu maupun komposisi media tanam yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanaman yang tepat pada masing-masing jenis rimpang terhadap pertumbuhan bibit temulawak.Kegunaan penelitian ini sebagai bahan informasi tentang penggunaan jenis rimpang yang baik dan komposisi media tanam yang tepat pada pembibitan temulawak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis rimpang yang berbeda terdiri dari rimpang induk dan rimpang anakan.

Megawati, M., Sahiri, N., & Adrianton, A. (2016). Pengaruh Jenis Rimpang Dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 4(3), 244 - 251. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/15
Fulltext