Respon Perkecambahan Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Tekanan Osmosis Peg (polyethylene glycol) Yang Berbeda

Article History

Submited : June 20, 2020
Published : June 30, 2016

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako dari bulan Maret - April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon perkecambahan beberapa kultivar padi gogo pada tekanan osmosik PEG (polyethylene glycol) yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang disusun dengan pola faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama terdiri lima kultivar. Faktor kedua terdiri atas empat perlakuan PEG 6000 dengan perbedaan tekanan, yaitu tanpa PEG,-1 bar, -2 bar, dan -3 bar, sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diulang empat kali. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (Uji-F), apabila hasil analisis ragam menunjukkan perbedaan nyata dilakukan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan semua varietas padi gogo lokal memiliki respon berkecambah hingga pemberian tekanan osmosis -3 bar. Kultivar Tagolu dan Tokalang memiliki kecepatan lebih tinggi pada fase perkecambaha. Kultivar Tokalang merupakan varietas yang toleran terhadap kekeringan dan memilikii kemampuan berkecambah normal. Pemberian tekanan osomosis berupa PEG 6000 hingga -3 bar menyebabkan cekaman kekeringan.

Irsam, I., Samudin, S., & Adelina, E. (2016). Respon Perkecambahan Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Tekanan Osmosis Peg (polyethylene glycol) Yang Berbeda. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 4(3), 235 - 243. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/14
Fulltext