UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KELOR(Moringa oleifera) DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN JAMUR Fusarium oxysporum SECARA IN-VITRO

Article History

Submited : April 13, 2022
Published : April 1, 2022

Bawang merah (Allium Ascolanicum) merupakan tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Penurunan produksi bawang merah salah satunya di sebabkan oleh serangan penyakit layu fusarium yang di sebabkan jamur sehingga tanaman mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kelo dalam menekan pertumbuhan fusarium oxysprum. Metode penelitian ini menggunakan rancagan acak lengkap (RAL) satu faktor 6 perlakuan3 kali ulangan. Pengujian aktivitas jamur di lakukan dengan metode kosentrasi 0%, 1%, 2%, 3%,4% dan 5%. Prosedur pembuatan media menggunakan potato dexrosa agar (PDA). Pengujian ini terlebih dahulu mengukur ekstrak cair daun kelor sesuai perlakuan, selanjutnya dimasukan ke dalam erlemeyer yang telah di campurkan dengan nedia yang sudah dicairkan, lalu di vorteks untuk menghomogen ekstrak cair daun kelor. Kemudian dicampurkan lagi media PDA sebanyak 100 ml, dimasukan ke dalam laminar air flow, terakhir menyediakan cawan petri sebanyak 18 buah lalu diletakan bersama dengan alat yang digunakan. Dari hasil yang didapatkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor pada media PDA dengan kosentrasi tertinggi 5%, merupakan kosentrasi terbaik dalam menekan pertumbuhan jamur fusarium oxysporum pada bawang merah secara in-vitro serta memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan koloni dan daya hambat fusarium oxysporum

Badan Pusat Statistik. 2004. Kabupaten Tegal Dalam Angka. Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal.

 

Badan Statistik. 2018. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah dari http://www.bps.go.id tanggal 01 Desember 2019.

 

Departemen Pertanian. 2003. Metode Pengamatan OPT Tanaman Sayuran.(On-line). http://www.deptan.go.id.diakses 20 Juni 2016.

 

Departemen Pertanian. 2003. Metode Pengamatan OPT Tanaman Sayuran. (On-line). http://www.deptan.go.iddiakses 1 Maret 2006.

Departemen Pertanian. 2003. Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi.Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Komisi Nasional Plasma Nutfah, Bogor.

 

Dong Y, He L, Chen F. 2005. Enchancement of wound healing by taspine and its effect on fibroblast. Zhayang Yao Cai, 28 (7);19-20.

 

Laude, S. Dan A. Hadid, 2007. Respon Tanaman Bawang Merah Terhadap Pemberian Pupuk Cair Lengkap. Jurnal Grisains 8(3) : 140-146, Desember 2007.

 

Ohara, T., Iori Inoue, Fumio Namiki, Hitoshi Kunoh, and Takashi Tsuge, 2004, REN1s.

Raharjo, M. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya.

 

Robinson T.1995. Kandungan Senyawa Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB.

 

Semangun, H 2004. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. UGM Press. Yogyakarta. Hal ; 449

 

Suprapto dan I. B. Ariba . 2002 Pengaruh Residu beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah dilahan kering. Online (http:www.bptp.jatim deptan.go.id/templates16 suprapto,p).
Lestari, J. A., & Panggeso, J. (2022). UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KELOR(Moringa oleifera) DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN JAMUR Fusarium oxysporum SECARA IN-VITRO. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 10(2), 465 - 470. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/1257
Fulltext