ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DENGAN KAKAO SAMBUNG PUCUK DI DESA SALUKAIA KECAMATAN PAMONA BARAT KABUPATEN POSO
Article History
Submited : April 4, 2022
Published : April 1, 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara usahatani kakao dengan kakao sambung pucuk. Penelitian ini dilakukan di Desa Salukaia Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso dengan responden sebanyak 31 responden dari 2 macam populasi sebesar 105 petani, dimana petani kakao (19) dan kakao sambung pucuk (12). Penentuan sampel dilakukan dengan metode (Proportional Stratified Random Sampling). Pendekatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan ini adalah analisis pendapatan yaitu rasio antara penerimaan dan total biaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan usahatani kakao sebesar Rp.16.101.238,13/ha/6 bulan, sedangkan usahatani kakao sambung pucuk sebesar Rp19.519.129,37/ha/6 bulan. Analisis perbandingan (komparatif) pendapatan usahatani kakao dan kakao sambung pucuk menggunakan t-uji dua sampel, kesimpulan pengujian dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel, dimana nilai thitung (1,077) < ttabel (1,699) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan usahatani kakao dengan kakao sambung pucuk.
Aneani F, Anchirinah VM, Owusu Ansa F dan Asamoah M. 2012. Adoption of Some Cocoa Production Tecnologies By Cocoa Farmers in Ghana. Journal Sustainable Agriculture Research. Vol. 1 (1) : 103-117.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), 2020. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kakao di Sulawesi Tengah Menurut Desadi Kecamatan Pamona Barat Tahun 2019. Kecamatan Pamona Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional, 2019. Luas Panen, Produksi dan Prodiktivitas Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi Tahun 2019. Provinsi Sulawesi Tengah.
BPS Sulawesi Tengah, 2017. Data Statistik 2016 Komoditas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah, Menurut Kabupaten dan Menururt Kecamatan.
Direktotar Jenderal Perkebunan, 2012. Pedoman Umum Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional. Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pertanian. Jakarta.
Faturochman. 2004. Dinamika Kependudukan dan Kebijakan. Universitas Gadjah Mada. Pusat Studi Dinamika Kependudukan dan Kebijakan. Yogyakarta.
Hasibuan, A.M., Nurmalina, R dan Wahyudi, A. 2012. Analisis kinerja dan daya saing perdagangan biji kakao dan produk kakao olahan Indonesia di pasar Internasional. Buletin RISTRI, Vol. 3 (1) : 57-70.
Hermanto, F. 2007. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Masna, 2018. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Lais Kecamatan Dondo Kabupaten Toli-Toli. e-J. Agrotekbis. Vol. 6 (1) : 62-70, Februari 2018.
Putri C.K Irving. 2013. Analisis Pendapatan Kakao Di Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal EMBA. Vol. 1 (4) : 2195-2205.
Rena, Y. R. Dan Yuli H. 2019, Analisis Ekonomi Rumah Tangga Petani Pada Usahatani Kakao Rakyat di Kabupaten Blitar. JSEP. Vol. 12 (1) : 70-85.
Riani, 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Sidole Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis. Vol. 4 (6) : 747-753.
Ridwan, 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono, 2010. Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabert. Bandung.
Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta: Panebar Swadaya.
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas. Indonesia Press, Jakarta.
Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia, Jakarta.