ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI IKM HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

Article History

Submited : April 4, 2022
Published : April 1, 2022

Bawang goreng varietas Palu merupakan bahan baku industri olahan bawang goreng serta telah menjadi “brand lokal” Palu. . Salah satu keunikan bawang ini yang membedakan dengan bawang merah lainnya adalah umbinya mempunyai tekstur yang padat sehingga menghasilkan bawang goreng yang renyah dan gurih serta aroma yang tidak berubah walaupun disimpan lama dalam wadah yang tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha, total biaya produksi dan penerimaan usaha tersebut mencapai titik pulang pokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Titik Pulang Pokok Produk bawang goreng kemasan 100 gram dicapai pada volume produksi 340 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi pada saat titik pulang pokok sebesar Rp.10.200.000. Titik pulang pokok kemasan 150 gram dicapai pada volume produksi sebanyak 150 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi pada saat titik pulang pokok sebesar Rp.6.750.000. Titik pulang pokok untuk kemasan 200 gram dicapai pada volume produksi sebanyak 82 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi produksi pada saat titik pulang pokok sebesar Rp.4.920.000. Titik pulang pokok kemasan 250 gram dicapai pada volume  produksi sebanyak 50 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi pada saat titik pulang pokok sebesar Rp.3.750.000. Titik pulang pokok kemasan 400 gram dicapai pada volume produksi sebanyak 29 kemasan sehingga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi pada titik pulang pokok sebesar Rp.3.480.000. Titik pulang pokok untuk kemasan 500 gram dicapai pada volume produksi sebanyak 19 kemasan sehinggga diperoleh penerimaan dan total biaya produksi pada titik pulang pokok sebesar Rp.2.565.000.

Antara, M. 2012. Agribisnis dan Penerapan dalam Penelitian. Edukasi Mitra Grafika, Palu.
Ate, A., dan Alam, N., 2009. Karakteristik Mutu Bawang Goreng Palu Sebelum Penyimpanan. Jurnal Agroland. Vol. 16 (4) : 273 – 280.

Azmi, Lamia, Moch Dzulkirom AR, Topowijino, 2013. Penerapan Cost Volume Profit Analysis Sebagai Alat Perencanaan Laba dan Pengambilan Keputusan Penjualan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 1 (2) : 95-102.

Batara, L. 2014. Analisis Titik Pulang Pokok Abon Ikan Pada CV. Duta Agro Lestari Di Kota Palu. Jurnal Agrotekbis. Vol. 2 (2) : 186-192.

Dewi, S., 2008. Pemberdayaan Pertanian Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Penyuluhan Vol. 4 (1) : 1-10.

Dewi, N. 2012. Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombai. Penerbit Pustaka Baru Press ; Yogyakarta.

Lawidu, 2013. Analsis Titik Pulang Pokok Usaha Kerajinan Tangan Kayu Putih (Ebony) Pada UD. Krisna Karya Ebony Di Kota Palu. Jurnal Agrotekbis Volume 1 (3) : 177-187, Juni 2013.

Miler, M., 2005. Business Plan. Prenada Media, Jakarta.

Mujiarto dan Wahid, A. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Graha Ilmu dan UIEU-University Press, Jakarta.

Peinsya, 2009. Titik Pulang Pokok Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Perusahaan. Kumpulan Jurnal Teknika Vol. 25 (1): 4-8.

Purwaningsih H., C. Khairani, Masker, dan T. P. Rumayar, 2003. Peluang Pengembangan Bawang Merah Palu Sebagai Komoditas Agribisnis. Palu Sulawesi Tengah.

Putriyana. 2008. Analisis Biaya dan Profitabilitas Produksi Roti Bella Bakery di Pondok Gede, Bekasi.
Sadono. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Grafindo Persada, Jakarta.

Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekartawi, 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suhartawan. I Gede. 2013. Analisis Titik Pulang Pokok Usaha Bawang Goreng pada C.V Duta Agro Lestari DiKota Palu. Jurnal Agrotekbis Vol. 1 (4) : 361-369.

Wibisono, 2011. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nelfin, N., & Nurmedika, N. (2022). ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI IKM HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 10(2), 365 - 373. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrotekbis/article/view/1243
Fulltext