PEMBERIAN BERBAGAI SUHU DAN KONSENTRASI EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BENIH KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.)
Article History
Submited : January 31, 2022
Published : December 15, 2021
Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi strategis, karena banyak memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia. Penelitian bertujuan untuk memperoleh suhu perendaman dan konsentrasi ekstrak bawang merah yang baik terhadap pematahan dormansi benih kopi arabika. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, pada bulan Agustus sampai Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak bawang merah yang terdiri atas tiga taraf yaitu: 40 %, 50 %, dan 60 %. Faktor kedua adalah suhu perendaman yang terdiri dari empat taraf yaitu: 60°C, 50°C, 40°C dan 30°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu perendaman 60°C dan konsentrasi ekstrak bawang merah 50 % memberikan dampak yang baik terhadap tinggi hipokotil 6,42 (cm), panjang radikula kecambah 11,63 (cm), dan bobot kering kecambah 0,90 (g).
Amalia, S. 2016. Pengaruh Air Hujan dan Air Tanah untuk Memecah Dormansi Biji Buah Sirsak (Annona muricata) dan bukti kebenarannya di dalam Al-Qur’an. Skripsi Institute Agama Islam Raden Intan. Lampung.
Borem, F. 2008. Pos-colheitado cafe. Lavras: Editora UFLA. 127-158.
Heydecker, W. 1973. Germination of idea: The Priming of seeds. School of Agriculture Research. Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta.
Karina, S. W., Kartika, E., dan Nusifera, S. 2017. Pengaruh Perlakuan Pemecahan Dormansi Terhadap Perkecambahan Benih Kopi Liberika Tungkal Jambi. Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
Kartasapoetra A, G. 2003. Teknologi benih-Pengolahan benih. Jakarta (Indonesia) : Rineka Cipta.
Lubis Y. A, Melya R, Afif B. 2014. Pengaruh lama waktu perendaman dengan air terhadap daya berkecambah trembesi (Samanea saman). J Sylva Lest. 2:25-32.
Makalew M. A. J, E. Nangoy, dan P. M. Wowor. 2016. Uji Efek Antibakteri Air Perasan Daging Buah Nanas (Ananas comosus L. merr) Terhadap Bakteri klebsiella pneumonia. Jurnal e-Biomedik. 4(1):1-6.
Marfirani, Melisa, Y. S. Rahayu, dan E. Ratnasari, 2014. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi Bawang Merah dan Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Stek Melati “Rato Ebu” Jurnal Lentera Bio 3 (1) : 73-76.
McDougall, G. J., I. M. Morrison, D. Stewart and J. R. Hillman. 1996. Plant cell walls As Dietary Fiber: Range, Structure, Processing And Function. J.Sci. Food and Agric. 70:133-150.
Nengsih, Y, 2017. Penggunaan Larutan Kimia Dalam Pematahan Dormansi Benih Kopi Liberika. Jurnal Media Pertanian. 2 (2) : 85-91.
Pangaribuan, I. 2013. Hormon Tumbuhan. https://ikhwanfadly.wordpress.com /2013 /04 / 08 / hormon –tumbuhan / Diakses pada 10 November 2019.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Kopi: Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian: Jakarta.
Rahardjo, 2002, Beberapa Cara yang Perlu dalam Perkecambahan Kopi, Sub Penelitian Budidaya Perkebunan Kopi, Bogor.
Rusmin, D. 2011. Pengaruh Pemberian GA3 Pada Berbagai Konsentrasi dan lama imbibisi terhadap peningkatan viabilitas benih puwecen (Pimpinella pruatjan Molk.). Jurnal Littri. 17(3): 15-16
Sadjad, S1993. Dari Benih Kepada Benih, Gramedia Widia Sarana, Jakarta.
S., E. Murniati, S. Ilyas, 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih Dari Komparatif ke Simulatif. PT. Grasindo. Jakarta. 185 Hal.
Salisbury, B. F. Dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.
Widyawati, N., Tohari, P. Yudono dan I. Soemardi, 2009. Permeabilitas dan perkecambahan benih aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr. Jurnal Agronomi Indonesia. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 37(2):152-158.