ANALISIS PENDAPATAN USAHA KOPRA DI DESA OMBO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA
Article History
Submited : November 18, 2021
Published : October 29, 2021
Kelapa (cocos mucifera) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Hasil utama kelapa ditingkat petani sebagian besar dimanfaatkan dalam bentuk produk primer berupa kelapa butiran, kopra dan minyak goreng yang diolah secara tradisional. Di Desa Ombo, biji kelapa yang dihasilkan hampir seluruhnya di olah menjadi kopra. Tingginya produksi kopra yang ada di Desa Ombo belum menjamin tingginya pendapatan yang diterima oleh pengusaha kopra yang ada di Desa tersebut. Hal ini dipengaruhi produksi dan harga kopra yang berlaku di pasaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha kopra di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Ombo merupakan daerah penghasil kopra terbesar di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yakni dari bulan Maret hingga April 2019. Responden dalam penelitian ini adalah petani pengusaha kopra yakni petani yang mengolah sendiri hasil dari usahatani kelapa dan mengolahnya untuk menjadi kopra. Penetapan responden dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling) dari total keseluruhan petani pengusaha kopra di lokasi penelitian yakni sebanyak 104 orang petani pengusaha kopra yang dijadikan sampel adalah 31 orang petani pengusaha kopra. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata produksi kopra yang dihasilkan oleh petani pengusaha kopra di Desa Ombo sebesar 1.321 kg/produksi dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 5.284.000/produksi, sedangkan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani pengusaha kopra sebesar Rp. 2.638.177/produksi. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani pengusaha kopra sebesar Rp. 2.645.823/produksi.
BPS, 2010. Tenaga Kerja. Badan Pusat Statistik, Palu.
Fatmawati M. Lumintang, 2013. Jurnal Analisis Pendapatan Kopra di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur. Vol. 8. No.2. Hal. 991-998.
Ni Kadek Sandriani, 2013. Analisis Komparatif Usaha Kopra di Desa Puntari Makmur KecamatanWitaponda.J.Agrotekbis.Vol. 2. No. 2. Hal. 199-204.
Neeke, H., 2015. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Kelapa Menjadi Kopra di Bolubung Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan. Jurnal Agrotekbis Vol 3 (4) : 532-542.
Rahman N.F., 2011. Dampak Program Pengembangan dan Pengolahan Kelapa Terpadu Terhadap Produktivitas dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi di Kecamatan Jati Negara Kabupaten Tegal. [Skripsi] Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Soehardjo A. dan Dahlan Patong, 1984. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Sugiyono, 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta, Bandung.
Setiawan K, Slamet H, Any S. 2014. Meneliti tentang “Analisis Daya Saing Komoditas Kelapa di Kabupaten Kupan”. Jurnal AGRITECH, Vol. 34, No. 1.
Tarigans. 2005. Diversifikasi Usahatani Kelapa sebagai Upaya untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Jurnal Perpektif Vol. 4 No. 2 : 71 – 78.