PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium wakegi Araki) PADA BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR
Article History
Submited : September 16, 2021
Published : December 21, 2020
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan pengaruh dan kombinasi dari konsentrasi air kelapa dan pupuk organik cair serta masing-masing perlakuan yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Yang berlangsung pada bulan Januari sampai bulan Maret 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, factor pertama yaitu : Konsentrasi Air Kelapa yang terdiri atas 7 taraf, yaitu: kontrol (K0), 10% (K 1), 20% (K2), 30% (K3), dan 40% (K4). Faktor kedua : Pupuk organik cair yang terdiri atas dua taraf, yaitu: kontrol (P0) dan 1% (P 1). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, Sehingga didapatkan 30 unit percobaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Perlakuan kosentrasi air kelapa 30% memberikan pengaruh nyata untuk meningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah ditandai dengan bertambahnya tinggi tanaman dan jumlah anakan, Penambahan konsentrasi pupuk organik cair 0,1% memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman dan jumlah umbi pada tanaman bawang merah, Kombinasi kosnetrasi air kelapa 30% dan penambahan konsetrasi pupuk orgaik cair 0,1% memberikan pengaruh nyata untuk meningkatan pertumbuhan tanaman bawang merah ditandai dengan bertambahnya tinggi tanaman.
Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Elisabeth, D.W., Santoso, M., dan Herlina, N. 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai Komposisi Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jumal Produksi Tanaman Vol. 1 No. 3: 2 1-29.
Francis, D. 1994, Bercocok Tanam Tanpa Tanah, Hidroponik dan Bonsai, Bahagia, Bandung.
Haryanto, E, T. Suhartini, dan E. Rahayu, 1995. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.
Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Jannah., R. 2017. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Stek Lada (Piper nigrum L).
Kusuma, A.S., 2003. Pengaruh zat Pengatur Tumbuh Rootone-F Terhadap Keberhasilan Stek Manggis. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Lawalata, Imelda, Jeanette. 2011. Pemberian beberapa kombinasi ZPT terhadap regerasi tanaman Gloxinia dan eksplan batang dan daun secara in vitro. J Exp. Life Sci. Vol. 1(2): 83-87.
Limbongan, J. dan Maskar. 2003. Potensi Pengembangan dan Ketersediaan Teknologi Bawang Merah Palu Di Sulawesi Tengah. J. Litbang Pertanian 22 (3): 103-108. 26
Mayura, E, Yudarfis, H. Idris dan I. Darwati. 2016. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Dan Frekuensi Pemberian Terhadap Pertumbuhan Benih Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum).
Napitupulu, D dan L. Winarto. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N Dan K Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. J-Hort. 20(1): 22-35.
Pamungkas, T. Febriani., S. Darmanti dan B. Raharjo. 2009. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek dan Kantong Semar (Paphiopedilum supardi braem dan loeb) Pada Media Khudson secara In vitro. Mulawarna Scientifi . Vol. 10, No. 2 1412— 498.
Rachmat, M., B. Sayaka, dan C. Muslim. 2012. Produksi, Perdagangan dan Harga Bawang Merah. http:// pse.I itbang. pertanian. go. id/ ind/ pdffiles/ anjak_2012_09. pdf. Diakses pada 11 Mei 2015.
Rafik. 2005. Analisis Mutu Fisik dan Organoleptik Ekstrak Bawang Goreng Lembah Palu. Skripsi Faperta UNTAD. Palu.
Rahayu, E. dan N. Berlian, 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal: 8 -- 30
Rajiman, 2014. Potensi Air Kelapa Bagi Pertanian. www. stppyogyakarta. ac. id/ wp- content/ uploads/ 20 14/ 12/ Potensi-air-kelapa-des.pdf. Diakses pada 20 Maret 2015.
Rineksane, I.A. 2000. Perbanyakan Tanaman Manggis Secara in vitro dengan Perlakuan Kadar BAP, Air Kelapa dan Arang Aktif. Tesis. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada.
Rukmana, R., 1994. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta. Hal: 15 -20
Saifuddin, 1995, Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah, Postal, Bandung.
Salisbury F.B dan C.W. Ross.1995. Plant Phisiology.Terjemahan Lukman D. R. dan Sumaryono. ITB Bandung. Bandung. 343 hal.
Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV.Simplex. Jakarta. Hal 86-87
Siahaan, E. 2004. Pengaruh Kosentrasi Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L.). Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Riau. (Tidak Dipublikasikan).
Sumarni dan Hidayat (2005). Kajian silase batang rumput dengan berbagai bahan pengawet. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Sumarni N dan A. Hidayat, 2005. Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung. www. balitsa. litbang. Pertanian. go. Id/ ind/ images/ isi_ monografi/ MPanduan Teknis Budidaya Bawang Merah. pdf. Diakses pada 20 Maret 2015.
Sumarni, N., R. Rosliani.,R.S. Basuki ., dan Y. Human,. 2012. Pengaruh Varietas, Status K-Tanah, dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan, Hasil Umbi, dan Serapan Hara K Tanaman Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung.
Suparman. 2010. Bercocok Tanam Bawang Merah. Azka Press. Jakarta.
Wibawa, A. 1998. Intensifikasi Per-tanaman Kopi dan Kakao Melalui Pemupukan. Warta pusat penelitian Kopi Kakao. 14 (3):245-262.
Wibowo, S., 1999. Budidaya Bawang, Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarto, 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatra Utara. J-Hort. 20(1):22-35