Gambaran Adaptasi Reproduksi Breed Kambing Boer Dan Boerawa Sebagai Pemacek Pada Kambing Lokal Di Sulawesi Tengah

Article History

Submited : June 25, 2020
Published : June 25, 2020

Suatu penelitian „true eksperimental‟ mengenai “kemampuan adaptasi reproduksi breed kambing Boer dan Boerawa sebagai pemacek pada kambing Lokal dengan pendekatan Inseminasi Buatan” dalam upaya perbailan mutu genetic dan produksi kambing Lokal Palu dengan perbaikan efisiensi reroduksi, telah dilakukan di lokasi Peternakan Kambing Rakyat Desa Wani I dan Desa Kayu Malue Kecamatan Palu Utara Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah, sejak bulan Maret sampai Desember tahun 2002. Penelitian ini dirancang dengan metode “true eksperimental design” dengan menggunakan dua breed jantan yang diuji kemampuan reproduksinya pada kambing betina Lokal melalui IB. Hasil analisis deskriptif pada parameter kualitas semen dan spermatozoa, breed Boerawa mempunyai nilai semen yang lebih tinggi (D/+++/90%) disbanding breed jantan Boer (SD/++/75%); dan hasil analisis statistic proporsional menunjukkan bahwa angka konsepsi kambing betina lokal yang di IB dengan semen Boeerawa (CR = 100%) nyata lebih inggi (P<0,05) dibanding dengan angka konsepi kambing betina Lokal yang di IB dengan semen Boer (CR=60%). Menyadari pentingnya perbaikan produksi dan produktivitas ternak kambing Lokal di Sulawesi Tengah dengan meningkatkan Efisiensi Reproduksi, penelitian-penelitian dasar atau aplikatif mengenai kemampuan adaptasi reproduksi breed-breed unggul untuk perbaikan mutu genetic, perlu terus dilakukan untuk mendapatkan tindakan manajemen yang tepat dalam pencapaian tujuan pemeliharaan.

Hafez, E.S.E. Artifisial insemination. Reprodction in Farm Animal. 6th Edition. 1993. Lea &Febiger, Philadelphia.Pp.424-425.

Husain, M.H. 2005. Ilmu lingkungan ternak. Tadulako University Press.

Husain, M.H., P,J.Murray, & D.G.Taylor. 2000. Growth and capretto carcass characteristics of first and second cross goats in Australian. Proceeding oh 7th International Conference on goats, 15-21 May 2000. Tours France. Pp.216-218.

Husain, M.H., P.J. Murray & D.G. Taylor. 2000. Meat quality of first and second cross capretto goat carcasses. Asian-Australian Journal of animal science. 13 Suplement July B:174-176.

Malan, S.W. 2000. The improved boer goat. Small Ruminant Research. 36, 165 – 170.

Mirajuddin. 1998. Peningkatan hasil IB: Penggunaan sperma hasil pencucian dengan percoll dua kolom dan renang atas pada kambing lokal Palu. Jurnal Agroland. Vol.5.No.1, 72-79.

Mirajuddin dan Yulius D. 2003. Meningkatkan reproduksi domba lokal Palu melalui aplikasi flushing dan teknologi manipulasi reproduksi. Lembaga Penelitian Universitas Tadulako- Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian/ARM-II. Jurnal Agroland. Vol.10 No.4, hal 418-421.

Tabel 2. Angka Konsepsi Hasil IB – I dengan Semen Boer dan Boerawah Selama Penelitian.
Breed Jantan
Jumlah betina yang di IB
Jumlah betina bunting
Jumlah betina tidak buntuing
Angka konsepsi (%) Boer 20 ekor 12 ekor 8 ekor 60a Boerawa 20 ekor 20 ekor 0 100b Keterangan : Angka konsepsi yang diikuti dengan subscrip yang berbeda, hasil uji statistik proposional menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0, 05).


305
Sutama, I.K. 1993. Evaluasi performans reproduksi dan produksi domba ekor gemuk yang diseleksi berdasarkan jumlah anak yang lahir. Proceeding. Sarasehan Usaha Ternak Domba dan Kambing menyongsong Era PJPT II. ISPI-HPDKI, Bogor, pp. 92-95.

Toelihere, M.R. 1993. Inseminasi buatan pada ternak. Angkasa Bandung.

Tomaszewska, M.W., I.M.Mustika, A.Djajanegara, S.Gradiner dan T.R.Wiradrya. 1991. Produksi kambing dan domba di Indonesia. Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Walpole, R.E. 1983. Introduction to statistics. Macmillan Pub. Ao. Inc., New York

Warmington, B.G. & A.H.Kirton. 1990. Genetic and non-genetic influenceson growth and carcass traits of goats. Small Ruminant Research, 3. 147-166.
Mirajuddin, M. (2020). Gambaran Adaptasi Reproduksi Breed Kambing Boer Dan Boerawa Sebagai Pemacek Pada Kambing Lokal Di Sulawesi Tengah. Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(3), 299 - 305. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrolandnasional/article/view/239
Fulltext