Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu di Kabupaten Sigi
Article History
Submited : October 28, 2022
Published : December 16, 2022
Bawang Merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif, dan mempunyai peluang pasar yang besar dalam sektor agribisnis sehingga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi. Salah satu sentra produksi bawang merah varietas lembah palu di Provinsi Sulawesi Tengah adalah di Kabupaten Sigi. Hasil produksi usahatani bawang merah varietas lembah palu Tahun 2021 di Kabupaten Sigi mencapai 3 ton atau 3.095 kg dengan luas panen seluas 612 ha (BPS, Kabupaten Sigi dalam angka, 2021), dari data tersebut Kabupaten Sigi memiliki potensi untuk mengembangkan komoditas bawang merah varietas lokal palu, sedangkan menurut Riyanti (2011) potensi produktivitas bawang merah di Indonesia mencapai lebih dari 20 ton ha-1. Besarnya produksi bawang merah varietas lembah palu dilokasi penelitian belum dapat menjamin tingginya pendapatan petani, hal ini disebabkan oleh harga yang diterima petani bawang merah varietas lembah palu lebih rendah dari harga yang dibayarkan oleh konsumen, selain itu pendapatan yang diterima petani juga ditentukan oleh semakin meningkatnya harga sarana produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pendapatan petani dan mengetahui kelayakan dari usahatani bawang merah varietas lembah palu. Hasil menelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani bawang merah varietas lembah palu sebesar Rp. 103.105.292,06/ha/musim tanam atau jika dikonversi sebesar Rp. 25.776.323,02/ha/bulan, dan usahatani bawang merah varietas lembah palu layak untuk diusahakan dan dikembangkan, hal ini dapat dilihat dari nilai R/C lebih dari 1, yaitu sebesar 2,51.
Kushendrayati, 2006. Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Bawang Merah Lokal Palu Melalui Pola Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Di Desa Maku Kecamatan Dolo Kab. Donggala. Tesis. Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Program Pascasarjana Universitas Tadulako Palu.
Nurhapsa, Kartini, Arham., 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jurnal Galung Tropika, 4(3) Desember 2015, Hal 137-143.
Nurmala, N., & Antara, M. (2015). Analisis Efisiensi Penggunaan Input Produksi Usahatani Cengkeh Di Kecamatan Dako Pemean Kabupaten Tolitoli. Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 22(3), 226–234.
Rahayu, H. S. P., Muchtar, M., & Saidah, S. (2019). The Feasibility And Farmer Perception Of True Shallot Seed Technology In Sigi District, Central Sulawesi, Indonesia. Asian Journal Of Agriculture, 3(01), 16–21.
Riyanti, L., 2011. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usahatani Bawang Merah Varietas Bima di Kabupaten Brebes, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Setyono, B., dan Suradai., 2006. Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai dengan Teknologi Ameliorasi di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Karangsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman Yogyakarta.
Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Redaksi Manfaat, 2014. 7 Manfaat Bawang Merah serta Risiko Kesehatannya. http://manfaat.co.id/manfaatbawang-merah Diakses, 10 September 2022.