Potensi Dan Strategi Pengembangan Kampung Flory Sebagai Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat

Article History

Submited : June 23, 2020
Published : June 23, 2020

Kampung Flory merupakan salah satu kawasan agrowisata di Kabupaten Sleman. Konsep CBT (Community Based Tourism) menjadi acuan dalam pengelolaan dan pengembangan Kampung Flory. Potensi yang dimiliki cukup beragam mulai dari alam, outbound, hingga kuliner dengan nuansa khas pedesaan. Strategi pengembangan Kampung Flory perlu dilakukan untuk terus meningkatkan potensi yang dimiliki agar berdampak positif terhadap masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa saja potensi yang menjadi daya tarik Kampung Flory dan strategi apa yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan kawasan wisatanya. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi dan wawancara. Penentuan informan dilakukan secara purposive, yang dibatasi waktu dan melibatkan 8 orang yang dianggap paling mengetahui tentang Kampung Flory. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kampung Flory belum optimal dalam memanfaatkan potensi dan mengembangkan kawasan. Penyebab utamanya adalah kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta belum memahami cara menyikapi faktor internal dan eksternal yang dimiliki. Alternatif strategi yang harus dilakukan adalah peningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan yang meliputi keterampilan berbahasa asing, pelatihan manajerial dan pengorganisasian pengelolaan wisata, serta penguasaan teknologi agar dapat mengembangkan dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki.

Anggraini, Dewitri, dan Riyanto. 2017. Analisis Hubungan Komplementer Dan Kompetisi Antar Destinasi Pariwisata (Studi Kasus: 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Di Indonesia). Jurnal Kebijakan Ekonomi, Vol 12, No.2.

Alrwajfah, M.M., Almeida-García, F., Cortés-Macías, R., 2020. Females’ perspectives on tourism’s impact and their employment in the sector: The case of Petra, Jordan. Tour. Manag. 78, 104069. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2019.104069

Budiarti T, Makalew ADN, Nasrullah N, Saptana, Haryati U. 2012. Potential Evaluation of Community-Based Agritourism in Banyuroto and Ketep Rural Landscape Magelang Distric Central Java Indonesia. Symposium IFLA Asia Pacific Shanghai (CN). Oct 23-25th.

Bechard, A., 2019. Red tide at morning, tourists take warning? County-level economic effects of HABS on tourism dependent sectors. Harmful Algae 85, 101689. https://doi.org/10.1016/j.hal.2019.101689

Berbel-Pineda, J.M., Palacios-Florencio, B., Ramírez-Hurtado, J.M., Santos-Roldán, L., 2019. Gastronomic experience as a factor of motivation in the tourist movements. Int. J. Gastron. Food Sci. 18, 100171. https://doi.org/10.1016/j.ijgfs.2019.100171

Cooper, Chris, John Fletcher, David Gilbert, dan Stephen Wanhill. 1993. Tourism: Principles and Practice. London: Longman Group UK Limited.

Dinas Pariwisata DIY. 2018. Statistik Kepariwisataan 2017. Yogyakarta : Dinas Pariwisata

Devine, A., Devine, F., 2011. Planning and developing tourism within a public sector quagmire: Lessons from and for small countries. Tour. Manag. 32, 1253–1261. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2010.11.004

Fadhil R, Maarif MS, Bantacut T, Hermawan A. 2017. Model strategi pengembangan sumber daya manusia agroindustri kopi Gayo dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Jurnal Manajemen Teknologi, 16(2):141-155

Fendrychová, L., Jehlička, P., 2018. Revealing the hidden geography of alternative food networks: The travelling concept of farmers’ markets. Geoforum 95, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2018.06.012

Hermantoro, Hengky. 2011. Creative-Based Tourism Dari Wisata Rekreatif Menuju Wisata Kreatif. Yogyakarta: Galangpress.

Kementerian Pariwisata. 2014. “Neraca Satelit Pariwisata Nasional”. Sumber: http://www.kemenpar.go.id/post/neraca-satelit-pariwisata-nasional-2014/ diakses 29 Agustus 2019

Kementerian Pariwisata. 2019. “Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata 2018”. Sumber: http://www.kemenpar.go.id/post/laporan-akuntabilitas-kementerian-pariwisata-lakip tahun-2018/ diakses 29 Agustus 2019

Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kurniawati R. 2013. Modul Pariwisata Berkelanjutan. Jakarta: Bappenas.

Khasanov, I.Sh., 2015. Research Methodology of the Tourism and Hospitality Sector in Republic Tatarstan as Transaction Type of Economic Activity. Procedia Econ. Finance 24, 313–317. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)00668-1

Kisgyörgy, L., Vasvári, G., 2017. Concept of an open-access travel demand modeling platform. Case Stud. Transp. Policy 5, 453–459. https://doi.org/10.1016/j.cstp.2017.06.004

Kurniawan, F., Adrianto, L., Bengen, D.G., Prasetyo, L.B., 2019. The social-ecological status of small islands: An evaluation of island tourism destination management in Indonesia. Tour. Manag. Perspect. 31, 136–144. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2019.04.004

Pambudi, Siwi Harning, Sunarto, dan Prabang Setyono. 2018. Strategi Pengembangan Agrowisata Dalam Mendukung Pembangunan Pertanian -Studi Kasus Di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Puworejo. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 16, No. 2.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Sleman Tahun 2006-2025. Sumber: http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_SLEMAN_7_2005.pdf/ di akses 29 Agustus 2019

Ratu, Cristina, dan I Made Adikampana. 2016. Strategi Pemasaran Desa Wisata Blimbingan Kabupaten Jembrana. Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol. 4, No.1.

Saaty. 2008. The analytic hierarchy and analytic network measurement process: application to decision under risk. European Journal of Applied Mathematics. 1(1):122-196.

Saputra, Efrizal, dan Tuti Karyani. 2015. Analisis Keputusan Berkunjung Serta Kepuasan Konsumen Agrowisata Cilangkap. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Inklusif di Sektor Pertanian II. Sumedang: 9 September 2015.
Saputra, Geri Barnas, Muksin, dan Merry Muspita. 2018. Pengembangan Agrowisata Di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Vol. 2, No. 4

Suastika, I Gede Yoga, dan I Nyoman Mahendra Yesa. 2017. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Lama Tinggal Wisatawandan Tingkat Hunian Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-journal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol. 6, No. 7.

Syam H, Ma’arif MS, Eriyatno, Sailah I, Machfud, Didu, MS. 2006. Rancang bangun model sistem pengembangan agroindustri berbasis kakao melalui pola jejaring usaha. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Vol. 16, No. 1

Situmorang, R., Trilaksono, T., Japutra, A., 2019. Friend or Foe? The complex relationship between indigenous people and policymakers regarding rural tourism in Indonesia. J. Hosp. Tour. Manag. 39, 20–29. https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2019.02.001

[UNWTO] United Nations and World Tourism Organization. 2018. UNWTO tourism highlight 2018 edition. Madrid, New York

Zulfiandri, dan Marimin. 2012. Strategi pengembangan agroindustri kakao berbasis kelompok tani di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Inovisi. Vol. 8, No. 1.
Septio, A., & Karyani, T. (2020). Potensi Dan Strategi Pengembangan Kampung Flory Sebagai Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat. Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 27(1), 45-59. Retrieved from http://103.245.72.23/index.php/agrolandnasional/article/view/147
Fulltext