Pengujian Kualitas Benih Kedelai pada Pemberian Inokulasi Rhizobium Sp dengan Berbagai Tingkat Ketersediaan Air
Article History
Submited : March 9, 2022
Published : April 18, 2022
Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh inokulasi Rhizobium Sp. pada kedelai dalam berbagai kondisi ketersediaan air terhadap kualitas benih yang dihasilkan, telah dilaksanakan di Green house Laboratorium Teknologi Benih Faperta Untad pada bulan April sampai November 2021 dengan percobaan pot menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah pemberian inokulasi Rhizobium sp. yang terdiri atas 2 macam yaitu: Inokulum Rhizobium 10 g/kg benih, Inokulum Rhizobium 15 g/kg benih, Faktor kedua adalah tingkat ketersediaan air yang meliputi: ketersediaan air 100% (kapasitas lapangan), ketersediaan air 80%, ketersediaan air 60%, ketersediaan air 40%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulasi Rhizobium sp 15 g/kg benih meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan kedelai mampu meningkatkan secara signifikan jumlah bintil akar, berat kering bintil akar, tinggi tanaman, diameter batang, kehijauan daun dan berat 100 biji. Ketersediaan air 100% juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah bintil akar, berat kering bintil akar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang produktif, kehijauan daun, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji, dan proporsi ukuran biji. Terdapat interaksi antara pemberian inokulasi Rhizobium sp dan tingkat ketersediaan air terhadap tinggi tanaman dan berat 100 biji.
BPS, 2019. Sulawesi Tengah Dalam Angka, Jakarta.
Fitriana D. A, Islami T, Sugito Y. 2014. Pengaruh dosis Rhizobium serta macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas kancil. Jurnal Produksi Tanaman. 3(7): 547–555.
Ginting A. K. 2017. Pengaruh Pemberian Nitrogen dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Legum alopogonium.
Gomez, K. A. dan A. A. Gomez. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. (Terjemahan). E. Syamsudin dan J. S. Baharsjah. UI Press. Jakarta.
Ismail, Inu G. dan Suryatna Effendi. 1993. Pertanaman Kedelai pada Lahan Kering, Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor dan Balai Penelitian Perkebunan Sembawa, Bogor.
Kawamitsu, YT. Driscoll and J.S. Boyer. 2000. Photosynthesis during dessication in an intertidal algal and a land plant. Plat Cell Physiol 41 (3) : 344–353.
Ma’shum, M. 2008. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Maryani, Anis Tatik. 2012. Pengaruh Volume Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Pembibitan Utama. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Jambi Mendolo Darat, Jambi. Vol 1 No.2. Hal 65.
Morgan, J., G. Bending G., P. White. 2005. Biological Costs and Benefits to Plant-Microbe Interactions In the Rhizosphere. J. Exp. Bot. 56:729-739.
Pitojo, S., 2007. Benih Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. 6-34p
Purwaningsih S ., 2015. Pengaruh Inokulasi Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L) Varietas Wilis di Rumah Kaca. Berita Biologi 14(1).
Risnawati. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea dan Beberapa Formula Pupuk Hayati Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) Di Tanah Masam Ultisol. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Saraswati, R. dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian. Puslitbang. Jakarta. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 3(1): 41-54.
Savitri. E. S, Nur Basuki, Nurul Aini, dan E.L. Arumingtyas, 2011. Karakteristik fisiologi varietas kedelai pada kondisi cekaman kekeringan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Yulianingsih, Astina. 2014. Efisiensi Penggunaan Pupuk Anorganik Dengan Aplikasi Effective Microorganism 10 (EM10) Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merill). Skrpsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Yusran, 2009. Efektivitas Inokulasi Rhizobium sp. Pada Tanah Jenuh Air Terhadap Kualitas Benih Kedelai. Jurnal AgriSains Vol 10 No 1. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.