Karakteristik Tanah, Kesesuaian Lahan, Dan Faktor Pembatas Budidaya Jeruk Siam (Citrus Nobilis L Var. Microcarpa) di Kecamatan Tebas, Kalimantan Barat
Article History
Submited : October 21, 2021
Published : December 8, 2021
Penetapan kawasan pertanian diperlukan untuk memudahkan dalam penumbuhan, pengembangan dan pemantapan Kawasan, termasuk pertanian jeruk siam (Citrus nobilis L. var microcarpa). Usaha agribisnis jeruk siam yang terus berkembang perlu diimbangi dengan produktivitas lahan yang tinggi sehingga penurunan produksi komoditi akibat degradasi daya dukung lahan dapat dihindari. Oleh sebab itu, perencanaan potensi lahan untuk pengembangan jeruk siam sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik fisika dan kimia tanah pertanian, juga menganalisis kesesuaian lahan dan faktor pembatas untuk mendukung peningkatan produktivitas komoditas jeruk siam di kawasan budidaya. Penelitian berlokasi di Desa Mekar Sekuntum, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sebagai kawasan pertanian jeruk siam. Metode survei yang digunakan adalah modifikasi sistem fisiografi dan survei grid, yaitu tempat pengamatan disesuaikan dengan kondisi lapang wilayah survei dengan jarak yang tersistematis 1 km x 1 km. Obsevasi dan analisis memperlihatkan kesesuaian lahan yang dapat dimanfaatkan di Desa Mekar Sekuntum untuk budidaya jeruk siam adalah seluas 521,97 ha dengan kelas kesesuaian lahan aktual S3-wx. Kemudian, faktor pembatas bududaya komoditas ini meliputi curah hujan berlebih, drainase agak terhambat, tekstur agak halus, kedalaman efektif dengan pembatas muka air tanah yang dangkal, pH sangat asam dan kedalaman sulfidik. Selanjutnya, perbaikan kelas lahan dapat dilakukan sehingga kesesuaian lahan potensial meningkat menjadi S2.
Anita, A., Muani, A., & Suyatno, A. (2012). Analisis Efisiensi Pemasaran Jeruk Siam di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas [Journal:eArticle, Tanjungpura University]. In Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Untan (Vol. 1, Issue 1, p. 211150). https://www.neliti.com/publications/211150/
Balai Penelitian Tanah. (2004). Petunjuk Tekhnis Pengamatan Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
BPS. (2019). Kabupaten Sambas Dalam Angka. Badan Pusat Statistik.
Brosnan, T., & Sun, D.-W. (2001). Precooling techniques and applications for horticultural products—A review. International Journal of Refrigeration, 24(2), 154–170. https://doi.org/10.1016/S0140-7007(00)00017-7
Foley, J. A., Ramankutty, N., Brauman, K. A., Cassidy, E. S., Gerber, J. S., Johnston, M., Mueller, N. D., O’Connell, C., Ray, D. K., West, P. C., Balzer, C., Bennett, E. M., Carpenter, S. R., Hill, J., Monfreda, C., Polasky, S., Rockström, J., Sheehan, J., Siebert, S., … Zaks, D. P. M. (2011). Solutions for a cultivated planet. Nature, 478(7369), 337–342. https://doi.org/10.1038/nature10452
Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2007). Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tata Guna Tanah [Tesis]. IPB.
Kristiandi, K., Fertiasari, R., Yunita, N. F., Astuti, T. W., & Sari, D. (2021). Analisis Produktivitas dan Luas Tanaman Jeruk Siam Sambas Tahun 2015-2020. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 7(2), 1747–1755. https://doi.org/10.25157/ma.v7i2.5607
Kulikov, I., & Minakov, I. (2018). A socio-economic study of the food sector: The supply side. European Research Studies Journal, 21(4). https://www.um.edu.mt/library/oar/handle/123456789/36931
Malik, S. K., Choudhary, R., Kumar, S., Dhariwal, O. P., Deswal, R. P. S., & Chaudhury, R. (2012). Socio-economic and horticultural potential of Khirni [Manilkara hexandra (Roxb.) Dubard]: A promising underutilized fruit species of India. Genetic Resources and Crop Evolution, 59(6), 1255–1265. https://doi.org/10.1007/s10722-012-9863-1
Moloi, M. J. (2010). A comparison of socioeconomic characteristics that determine the farm income of emerging lifestock and horticultural farmers in South Africa [Thesis, University of Limpopo]. http://ulspace.ul.ac.za/handle/10386/100
Nwosisi, S., & Nandwani, D. (2018). Urban Horticulture: Overview of Recent Developments. In D. Nandwani (Ed.), Urban Horticulture: Sustainability for the Future (pp. 3–29). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-67017-1_1
Ofstehage, A. (2020, January 23). Farming. The Cambridge Encyclopedia of Anthropology. https://www.anthroencyclopedia.com/entry/farming
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. (1993). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat
Saputriningrum, Y. E., & Mardiatno, D. (2019). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Ekosistem Mangrove di Sekitar Muara Sungai Bogowonto. Jurnal Bumi Indonesia, 8(1), Article 1. http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/1045
Sitorus, S. R. P., Widodo, B. W., & Panuju, D. R. (2013). Identifikasi Komoditas Basis Tanaman Pangan dan Arahan Pengembangannya di Provinsi Lampunga. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 15(1), 29–38. https://doi.org/10.29244/jitl.15.1.29-38
Soil Survey Staff. (2014). Kunci Taksonomi Tanah (3rd ed.). Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
Subroto, G., & Susetyo, C. (2016). Identifikasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Penentuan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jurnal Teknik ITS, 5(2), C129–C133. https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.18297
Syarovy, M., Ginting, E. N., Wiratmoko, D., & Santoso, H. (2015). Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit di Tanah Spodosol. Jurnal Pertanian Tropik, 2(3), 340–347. https://doi.org/10.32734/jpt.v2i3.2942
Wahyuni, S., & Pranadji, T. (2015). Konsep, Implementasi, dan Faktor Penentu Keberhasilan Program Konsolidasi Usahatania. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 12(1), 14–14. https://doi.org/10.17358/jma.12.1.14
Yunita, N. F., Kristiandi, K., Fertiasari, R., & Sigiro, O. N. (2021). Pemetaan Tingkat Produktifitas Jeruk Siam di Kabupaten Sambas Tahun 2015-2020. Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, 6(1), 53–60. https://doi.org/10.31604/jap.v6i1.3601